Herman Suryatman Disurati Rukun Wargi Sumedang Soal Penyebutan Pangeran Dony

Penjabat Bupati Sumedang, Herman Suryatman mendapatkan pertanyaan lewat sebuah surat dari Rukun Wargi Sumedang (RWS)

Penulis: Kiki Andriana | Editor: Januar Pribadi Hamel
Dok Humas Pemkab Sumedang
Penjabat Bupati Sumedang, Herman Suryatman mendapatkan pertanyaan lewat sebuah surat dari Rukun Wargi Sumedang (RWS), sebuah lembaga tempat berhimpun keturunan Kerajaan Sumedang Larang. 

Laporan Kontributor TribunJabar.id Sumedang, Kiki Andriana

TRIBUNJABAR.ID, SUMEDANG - Penjabat Bupati Sumedang, Herman Suryatman mendapatkan pertanyaan lewat sebuah surat dari Rukun Wargi Sumedang (RWS), sebuah lembaga tempat berhimpun keturunan Kerajaan Sumedang Larang.

Surat itu disampaikan RWS ke Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumedang, mempertanyakan pernyataan Herman terkait kata "Pangeran" yang disematkan kepada mantan bupati dan wakil bupati, Dony Ahmad Munir dan Erwan Setiawan.

"Sekarang ada Pangeran Dony dan Pangeran Erwan," kata Herman, dikutip Rabu (27/9/2023), dari video yang diunggah akun instagram @halosumedang_ dengan judul video "Ternyata Sumedang Punya Pangeran Baru".

Baca juga: DPRD Sumedang Ingatkan PR Penjabat Bupati Herman Suryatman Masih Banyak

Pernyataan itu disampaikan Herman saat memberi sambutan pada acara Haul Akbar Pangeran Soegih atau Pangeran Suria Kusuma Adinata (Bupati Sumedang periode 1836-1882), Sabtu 23 September 2023 di Alun-alun Sumedang.

Herman Suryatman menjelaskan, bahwa kata "Pangeran" yang dimaksud dalam ucapannya adalah kiasan.

Makna dari kata itu adalah konotatif, dengan maksud menggugah rasa, dan bukan makna denotatif atau arti sebenarnya dari kata tersebut.

"Saya menyampaikan pernyataan itu dalam konteks keberlanjutan kepemimpinan pada acara haul Pangeran Sugih.

Baca juga: "Beyond Simpati" Jadi Tema Setahun Pemerintahan Herman Suryatman di Sumedang

"Saya sampaikan bahwa pada masa lalu Sumedang memiliki pemimpin yang membanggakan seperti Pangeran Sugih, Pangeran Kornel, dan Pangeran Mekah. Kita harus mengambil spirit dari kepemimpinan Pangeran Sumedang serta mengadaptasikannya dengan tantangan masa kini.

"Jadi kata 'Pangeran' tersebut disampaikan dalam konteks kepemimpinan untuk menggugah rasa (memotivasi), bukan pengertian sebenarnya sebagai gelar keturunan raja," kata Herman, Rabu, dalam siaran yang diterima TribunJabar.id.

Herman lalu mengambil contoh lain dari kata "Pangeran" yang disematkan untuk skuad Persib Bandung, yakni Pangeran Biru.

"Ada juga kata 'Cadas Pangeran', yakni nama jalan di Sumedang yang mengabadikan perjuangan Pangeran Kornel dalam pembangunannya," kata Herman.

Saat ini, Kabupaten Sumedang telah menorehkan berbagai prestasi sebagai kabupaten dengan kinerja pemerintahan terbaik tingkat Provinsi Jawa Barat maupun nasional di bawah kepemimpinan Dony Ahmad Munir dan Erwan Setiawan yang memimpin pada periode 2018-2023.

"Jadi yang dimaksudkan 'Pangeran' di sana adalah kepemimpinan Bapak Dony dan Bapak Erwan yang membanggakan laksana pangeran," ucapnya.

Herman menegaskan tidak ada maksud membanding-bandingkan antara kepemimpinan para Pangeran Sumedang dengan kepemimpinan masa kini, tetapi mempersandingkan. Karena hakekat kepemimpinan adalah estapet keberlanjutan dan perbaikan terus-menerus (continuous improvement).

"Jangan sampai kita terjebak pada romantisme masa lalu. Haul Pangeran Sugih, harus kita tempatkan sebagai media untuk mendoakan, serta momentum untuk mengambil spiritnya sebagai bekal bagi peningkatan kualitas kepemimpinan masa kini dan ke depan," kata Herman.

Selanjutanya Herman menyampaikan permohonan maaf.

"Apabila ada salah paham atas pernyataan 'Pangeran' tersebut, dari lubuk hati terdalam saya menyampaikan permohonan maaf. Sebagai Penjabat Bupati Sumedang, saya tidak punya maksud lain kecuali memotivasi dan menginspirasi masyarakat agar kita mampu meneladani kepemimpinan Pangeran Sumedang," katanya. (*)

Artikel TribunJabar.id lainnya bisa disimak di GoogleNews.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved