Breaking News

Prosesi Jamasan Pusaka Kerajaan Galuh di Keraton Selagangga Jambansari Ciamis Berlangsung Khidmat

Dalam pencucian benda pusaka itu juga diiringi dengan lantunan ayat suci Al-Quran dan salawat yang dilantunkan oleh tamu undangan

Editor: Adityas Annas Azhari
Tribun Priangan/Ai Sani Nuraini
Prosesi Jamasan atau membersihkan benda-benda pusaka peninggalan kerajaan Galuh dilaksanakan di Halaman Keraton Selagangga, Jambansari, Ciamis pada Senin (25/9/2023) berlangsung khidmat. 

Laporan Wartawan TribunPriangan.com, Ai Sani Nuraini

TRIBUNJABAR.ID, CIAMIS - Prosesi Jamasan atau membersihkan benda-benda pusaka peninggalan kerajaan Galuh berlangsung khidmat.

Tradisi Jamasan tersebut dilaksanakan di Halaman Keraton Selagangga, Jambansari, Ciamis, Senin (25/9/2023).

Jamasan memiliki arti membersihkan atau menyucikan, kegiatan tersebut rutin digelar setiap tahunnya di bulan Rabiulawal atau bulan Mulud.

Prosesi Jamasan atau membersihkan benda-benda pusaka peninggalan kerajaan Galuh dilaksanakan di Halaman Keraton Selagangga, Jambansari, Ciamis pada Senin (25/9/2023) berlangsung khidmat.
Prosesi Jamasan atau membersihkan benda-benda pusaka peninggalan kerajaan Galuh dilaksanakan di Halaman Keraton Selagangga, Jambansari, Ciamis pada Senin (25/9/2023) berlangsung khidmat. (Tribun Priangan/Ai Sani Nuraini)

Rangkaian acara dimulai dengan keluarga keturunan Bupati Ciamis ke 16 yakni Raden Adipati Aria Kusumadiningrat membawa sejumlah pusaka dari museum Keraton Selagangga ke tempat prosesi jamasan.

Setelah itu, sejumlah pusaka tersebut kemudian dibersihkan dengan cara dicuci menggunakan air khusus.

Baca juga: Pemilik Penggilingan Beras di Majalengka Sengaja Datangkan Gabah dari Ciamis hingga Cilacap

Dalam pencucian benda pusaka itu juga diiringi dengan lantunan ayat suci Al-Quran dan salawat yang dilantunkan oleh tamu undangan yang menghadiri prosesi tersebut.

Ketua panitia pelaksana, sekaligus keluarga besar keturunan Kanjeng Prabu Raden Adipati Aria Kusumadiningrat, Ahmad Sopyan mengatakan, ada sembilan pusaka yang dibersihkan dalam kegiatan tradisi jamasan hari ini.

Baca juga: Ratusan Hektare Lahan Pertanian di Ciamis Terancam Gagal Panen Gara-gara Musim Kemarau

“Sebetulnya jumlah pusakanya memang relatif banyak, tapi yang kita jamas hari ini jumlahnya ada sembilan pusaka saja,” ucap Sopyan.

Lebih lanjut, Sopyan menjelaskan tujuan dari kegiatan Jamasan ini tak lain sebagai upaya melestarikan tradisi atau budaya yang sudah turun temurun dilaksanakan sejak dulu.

“Kita berharap, ke depannya masyarakat Tatar Galuh Ciamis dapat melihat filosofi-filosofi dari Kanjeng Prabu dahulu kala. Mengenal dan mengenang sejarahnya, supaya masyarakat Ciamis kedepan lebih baik dan semakin maju,” tambahnya.

Baca juga: Aksi Gotong Royong Warga di Ciamis Sukses Cegah Kebakaran Rumah di Ciamis Merembet

Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Ciamis, Budi Kurnia, mengapresiasi yayasan Kusumadiningrat, sesepuh dan kabuyutan karena telah menggelar kegiatan tradisi jamasan yang menjadi ciri khas sejak dulu yang ada di Ciamis.

“Saya mengucapkan terimakasih kepada yayasan, lembaga, masyarakat dan kabuyutan atas terlaksananya kegiatan ini, dalam upaya ngamumule atau melestarikan tradisi. Karena nilai-nilai yang terkandung dalam tradisi itu harus terus ditransformasi, agar generasi penerus tetap berpegang teguh kepada nilai-nilai jati diri yang terkandung di bumi Galuh ini,” ujarnya. (*)

 

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved