Suka Duka Ervinaria Jadi Dokter Sekaligus Pengusaha

Penanggung Jawab Klinik Bona Mitra Keluarga, dr. Ervinaria U.I Pasaribu, MMRS menuturkan kisahnya menjadi dokter sekaligus pengusaha

Daniel Andreand Damanik
Penanggung Jawab Klinik Bona Mitra Keluarga, dr. Ervinaria U.I Pasaribu, MMRS 

TRIBUNJABAR. ID, BANDUNG - Sibuk akan pekerjaannya sebagai Dokter dan menjadi Pemilik sekaligus Penanggung Jawab Klinik Bona Mitra Keluarga, dr. Ervinaria U.I Pasaribu, MMRS tetap bisa membagi waktunya untuk keluarga. 

Ervinaria mengatakan sebagai pengusaha sekaligus dokter, ia memiliki waktu yang lebih fleksible. 

"Inilah berkat Tuhan untuk saya. Sebagai pengusaha, saya yang mengatur waktu, bukan waktu yang mengatur saya. Sesibuknya saya di pekerjaan, tetap keluarga menjadi prioritas," kata Ervinaria saat ditemui di Klinik Bona Mitra Keluarga Bojongsoang bersama Tim Studio Tribun Jabar, Sabtu (21/9/2023). 

Sebagai dokter, Ervinaria mengatakan harus menjalani praktek setiap pagi hingga sore, lima hari dalam seminggu. 

Namun ia juga harus tetap menjemput anaknya sekolah, mengantar ke tempat les dan mengajar jika harus ujian. 

Sementara itu untuk urusan rumah tangga, Ervinaria pun memantau apa saja yang dibutuhkan. 

"Saya bersyukur sebagai seorang pimpinan punya banyak staf, jadi untuk pekerjaan di klinik bisa di delegasikan. Tapi kalau rumah tangga, memang harus saya ,walaupun sudah jadi dokter, sudah master, dan soon to be Doktor, tapi kodrat saya itu jadi ibu dan istri," ujarnya. 

Ervinaria mengatakan sang suami begitu mendukungnya dalam pekerjaannya sebagai dokter

Namun kesibukannya ini pernah mendapat komplain dari sang anak pertama yang bernama Bona. 

"Saat itu Bona masih usia 7 tahun, sekarang sudah 10 tahun. Dia bertanya, Mama kenapa sih mama kok kerja terus, praktek terus,  nggak main sama kami? Kenapa nggak papa aja yang jadi Dokter dan Mama yang usaha di rumah sama kami, " tuturnya sambil mengingat momen hari tersebut. 

Mendengar hal tersebut, tentu saja membuat hati Ervanaria tersentak.

Namun sebagai orang tua, ia pun menjelaskan dengan bijak dan mengajak sang anak untuk melihat cara bekerjanya di klinik. 

Ia mengatakan sedari dini, Ia mendidik anaknya di dunia kesehatan karena berharap suatu saat nanti, anaknya lah yang akan meneruskan kliniknya ini. 

Perempuan yang aktif dan bersemangat ini  juga mengungkapkan suka dukanya menjadi seorang dokter.

Ia menjelaskan hal yang ia sukai adalah sang keluarga selalu menjadikannya tempat berkonsultasi mengenai permasalahan kesehatan yang dialami. 

"Meskipun mereka tinggal di luar kota pasti menghubungi saya. Jadi ilmu kedokteran ini terpakai untuk keluarga. Kadang saya bantu membaca hasil lab, hasil rontgen, menjelaskan obat. Bahkan dalam keadaan darurat pun saya yang biasanya berkomunikasi dengan dokternya baik di IGD, atau dokter spesialist, saya yang menangani untuk keluarga," tuturnya. 

Namun dibalik semua itu tentu ada juga perasaan duka yang dirasakannya, yaitu Ervinaria tinggal di Kabupaten Bandung sedangkan keluarga intinya tinggal di Jakarta dan Pangkal Pinang. 

"Jadi kalau ada sesuatu terjadi itu kehadiran saya nggak bisa ada disana, sedihnya saya ada di Bandung dan nggak bisa langsung hadir di Jakarta, " ucapnya. 

Sebagai dokter sekaligus pengusaha, Ia pun memberikan pesan jika seorang pebisnis itu harus memiliki mental pemberani sekaligus memiliki perhitungan. 

Ketika mulai pun akan mengalami kegagalan, Ervinaria pun mengingatkan jangan takut akan gagal karena akan ada masa bangkit. 

"Di era  digitalisasi ini harus kreatif, inovatif, jujur, bisa diepercaya, harus punya banyak jaringan dan networking. Dalam bisnis itu  harus terus berupaya inovatif jangan stuck karena ide harus dikembangkan," ujarnya. 

Supaya bisnis berkembang, ia pun menyebutkan harus berkolaborasi, sehingga jangan takut untuk memulai. 

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved