Story of Woman
Kisah Nisa Apriyani, Guru Cantik di SMPN 6 Cimahi: Jangan Memarahi Murid di Depan Kelas
Sebagai guru masa kini, Nisa Apriyani (32) pun belajar banyak hal untuk menjadi seorang guru dan mengajar generasi Z.
Penulis: Putri Puspita Nilawati | Editor: Hermawan Aksan
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Putri Puspita
TRIBUNJABAR. ID, BANDUNG - Guru merupakan salah satu pemegang kunci utama dalam dunia pendidikan.
Seorang guru juga memiliki tanggung jawab yang besar untuk membentuk karakter muridnya.
Sebagai guru masa kini, Nisa Apriyani (32) pun belajar banyak hal untuk menjadi seorang guru dan mengajar generasi Z.
Bermula dari mengambil pendidikan di Universitas Pendidikan Indonesia jurusan Seni Rupa, Nisa pun kini telah menjadi guru selama kurang lebih sembilan tahun.
"Aku mulai jadi guru pada 2014 sampai sekarang. Sebelumnya aku mengajar di sekolah swasta menengah ke bawah di Tangerang dan 2017 pindah ke Bandung," kata Nisa saat ditemui di sela acara Wardah Inspiring Teacher, di de Javasche Hotel, Jalan Sukajadi, Sabtu ( 16/9/2023).
"Aku mengajar di sekolah swasta keluarga menengah ke bawah dan sekarang jadi guru di SMPN 6 Cimahi."
Nisa mengatakan menjadi seorang guru di sekolah negeri terkadang dianggap enak, padahal semua anak di kelasnya memiliki penanganan yang berbeda.
Dalam satu kelas, Nisa harus mengajar 40 siswa yang berbeda dan harus memahami bagaimana karakter setiap muridnya.
Sebagai lulusan Seni Rupa, Nisa pun mengajarkan berbagai bidang seni untuk muridnya.
"Seni itu kan luas. Ada seni budaya atau seni musik. Nggak melulu bidang gambar saja."
"Kadang ada juga murid yang ingin menari dan main musik. Sebagai guru memang nggak harus bisa semua, tetapi mau menampung minat bakat mereka," ucap Nisa.
Sebagai guru masa kini, Nisa pun memahami cara mengajar muridnya pun berbeda dengan masa saat ia sekolah.
Apalagi di era perkembangan digital seperti sekarang, Nisa pun harus lebih kreatif dan berinovasi ketika mengajar.
"Saya pernah dengar hadis yang menyebutkan mengajarlah sesuai dengan perkembangan zaman."
"Kalau sekarang eranya Gen Z, ya udah, mau nggak mau nyemplung ke situasi tersebut," kata Nisa.
Sebagai guru, ia pun mengajak anak didiknya untuk dekat sebagai teman, tapi tidak melangkahi kodratnya siswa dan guru yang harus mengenal tata krama.
Generasi masa kini juga dekat dengan media sosial dan banyak dari mereka yang aktif di dunia maya.
"Saya sering mengingatkan kalau media sosial itu hanya jembatan untuk mengapresiasi meluapkan kesenangan saja."
"Media sosial juga bukan hal yang sebenarnya terjadi, jadi ambil yang baiknya dan buang yang buruk," kata dia.
Tidak adanya filter karena informasi mudah diakses kapan saja membuat Nisa menyemangati muridnya untuk mempelajari aplikasi yang kini bermunculan.
"Aplikasi itu ilmu baru yang bisa diserap, kalau belum seusia kalian ya nanti dulu karena belum waktunya."
"Untuk ngomong sama mereka itu harus dari hati ke hati, jangan sampai memarahi murid di depan kelas karena bisa membuat mental mereka down," tuturnya.
Isu yang selalu ramai dalam dunia pendidikan dikatakan Nisa adalah masalah bullying.
Hal ini pun menjadi hal yang ia khawatirkan dan prioritaskan untuk mengenal sisi murid secara psikologis.
"Guru itu memonitoring tidak hanya sebatas di sekolah. Bahkan harus tahu ekonomi keluarganya."
"Apalagi ketika menjadi guru di sekolah menengah ke bawah masih ada yang tidak punya akta kelahiran atau kartu keluarga dan nggak tahu ke depannya mereka bisa dapat pendidikan yang sama atau tidak," ucapnya.
Ia pun berharap dengan mengikuti kegiatan Wardah Inspiring Teacher ini, ia bisa memiliki wadah dan jembatan untuk berbicara ke pemerintah. (*)
| Kisah Perjalanan Rimma Bawazier, Sempat Jadi Model Muslimah Hingga Kini Jadi Pengusaha Fesyen |
|
|---|
| Kisah Luar Biasa Erny Amalia, Wanita Petinju Jawa Barat yang Meraih Emas PON dan 2 Gelar Magister |
|
|---|
| Airin Efferin: Ingin Terkenal Seperti Persib |
|
|---|
| Mega Mutiaraswati, Mulanya Terpaksa Lalu Jatuh Hati |
|
|---|
| Hani Nurhanifah, Tak Melulu Jadi Tukang Obat di Apotek |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.