Story of Woman

Hani Nurhanifah, Tak Melulu Jadi Tukang Obat di Apotek

Hanya ada beberapa kursi kosong yang tersisa. Di salah satu kursi di pojok kafe, duduk seorang perempuan berkerudung. Cantik. Dialah Hani Nurhanifah.

Editor: Hermawan Aksan
TRIBUN JABAR
Hani Nurhanifah 

PUKUL 19.00 WIB, Kamis (22/21), kafe Kopi Anjis di kawasan Jalan Bengawan, Kota Bandung, sudah terlihat ramai. Hanya ada beberapa kursi kosong yang tersisa. Di salah satu kursi di pojok kafe, duduk seorang perempuan berkerudung. Cantik. Dialah Hani Nurhanifah.

Sejurus kemudian, Hani menyapa dan mempersilakan Tribun untuk duduk. Perempuan kelahiran Bandung, 1 Maret 1992, itu mengaku cukup sibuk akhir-akhir ini.

"Kemarin baru balik dari Yogyakarta, mengisi acara talk show di salah satu kampus. Sekarang lagi dikejar deadline menulis beberapa artikel buat blog aku," ujar Hani, memulai percakapan.

Karena itulah, dia mengajak Tribun untuk bertemu di kafe pada malam hari. "Agar lebih santai ngobrolnya," ucapnya. Jika tidak demikian, Hani memastikan wawancara tidak akan bisa berlangsung lama. "Jadi, kalau di luar kaya gini kita bisa interview lebih banyak," katanya.

Perempuan yang akrab disapa Ney ini adalah blogger Indonesia yang mendapat kesempatan mengikuti workshop blogger kecantikan di Pulau Bali bersama 27 blogger lain dari enam negara di Asia Tenggara. Tak hanya itu, baru-baru ini dia juga masuk tiga besar dalam "event beauty bound Asia 2016" yang diikuti delapan negara Asia.

Hani menceritakan, kecintaannya pada dunia menulis, khususnya kecantikan, bermula dari banyaknya pertanyaan dari teman-temannya tentang tips simpel dalam memakai makeup.

"Jadi dulu itu pas zaman kuliah aku udah centil, pakai makeup ke kampus. Dari situ, mulai banyak teman-teman yang nanya cara pakai eyeshadow atau makeup natural itu gimana," katanya.

Karena sering mendapat pertanyaan yang sama dari orang berbeda, akhirnya dia menulis blog. "Jadi nulis blog yang dulunya cuma buat pelampiasan, sekarang aku pakai buat menjawab pertanyaan soal makeup buat orang-orang," ucapnya.

Setahun berjalan, kebiasaan mengulas kecantikan melalui blognya ternyata membawa Hani ke pintu gerbang kesuksesan. Undangan untuk mengisi talkshow di berbagai daerah saban hari berdatangan. Bahkan, beberapa produk kecantikan seperti Wardah, Erha, Zoya, Purbasari, Garnier, Sari Ayu Martatilaar, dan Cetapil brand kecantikan asal Singapura, pernah meng-endorse perempuan asal Rancaekek, Bandung, ini.

"Yang udah pasti mah perawatan dari atas rambut sampai ujung kaki itu gratis, karena banyak endorse," ucapnya sambil tertawa.

Kini, bermodalkan gelar sarjana farmasi, Hani berencana membuat produk kecantikan dengan brand namanya sendiri. "Jadi kuliah di farmasi itu tidak melulu menjadi tukang obat di apotek. Banyak yang bisa dilakukan dan goal-nya hidup aku itu membuat brand makeup dengan nama sendiri. Sekarang aku lagi mengembangkan itu," katanya. (bb)

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved