Halaqoh Ajengan dan Habib

BBM Gratis Jika Muhaimin Iskandar Jadi Wakil Presiden, Bukan 0 Rupiah, Cak Imin: Enggak Mungkin

BBM gratis jika Muhaimin Iskandar atau Cak Imin jadi wakil presiden. Tenyata bukan 0 rupiah, tapi subsidi untuk kelompok lemah.

Penulis: Lutfi Ahmad Mauludin | Editor: Kisdiantoro
Tribun Jabar
Ketua PKB Muhaimin Iskandar saat berada di Soreang, Kabupaten Bandung, Jumat (15/9/2023). 

"Buktinya jadi heboh ke mana-mana, bukan cuma di media sosial, sampai Ace Hasan (Ace Hasan Syadzily, anggota DPR RI) juga ikut menanggapi ini," kata Rahmat.

Menurut Rahmat, pernyataan Syaiful ini nantinya menjadi beberapa pertanyaan yang membuat masyarakat lebih kritis dalam menyikapi kinerja pemerintahan saat ini dan yang akan datang.

"Ada pertanyaan tentang keberlanjutan keuangan, bagaimana PKB berencana untuk mendanai subsidi BBM gratis dan tunjangan hamil ini? Apakah ini akan membebani anggaran negara atau memerlukan pemotongan di bidang lain?" Katanya.

Juga mengenai implementasinya, kata dia, bagaimana rencana tersebut akan diimplementasikan dengan efisien dan bagaimana PKB akan memastikan bahwa manfaatnya benar-benar diterima oleh mereka yang memenuhi syarat.

"Juga bagaimana PKB berencana untuk mengatasi kebocoran subsidi BBM ke korporasi? Apakah ada langkah konkret yang akan diambil? Bagaimana partai politik lainnya merespons janji-janji ini? Apakah ini akan menjadi pemicu bagi partai lain untuk membuat janji serupa?" katanya.

Intinya, lanjut Rahmat, janji-janji seperti ini adalah bagian umum dalam politik, terutama menjelang Pemilihan Umum.

Namun, penting bagi pemilih untuk mengevaluasi janji-janji ini dengan cermat dan memahami implikasinya secara mendalam, jangan apatis.

Pemilih, lanjut Rahmat, harus juga pertimbangkan apakah janji-janji ini realistis, dapat diimplementasikan, dan apakah partai yang membuat janji tersebut memiliki rencana yang jelas untuk mencapainya.

"Kalau PKB jelas, sudah ada kajian, nanti kita buka," kata Rahmat.

Terakhir, Rahmat berpesan, sebagai pemilih cerdas, tentu masyarakat memiliki hak dan tanggung jawab untuk menuntut transparansi, serta akuntabilitas dari para pemimpin dan calon pemimpin di masa depan, dan tentu terlepas dari afiliasi politik mereka juga. (*)

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved