Dampak Kemarau Panjang, 12 Kecamatan di Sumedang Rawan Kesulitan Air Bersih

Kemarau berkepanjangan yang terjadi di Sumedang membuat warga kesulitan air bersih

Penulis: Kiki Andriana | Editor: Seli Andina Miranti
Tribun Jabar/Hilman Kamaludin
ILUSTRAS petani kekeringan - 12 dari 26 kecamatan di Sumedang, saat ini rawan kesulitan air bersih. 

Laporan Kontributor TribunJabar.id Sumedang, Kiki Andriana

TRIBUNJABAR.ID, SUMEDANG - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumedang telah menerima laporan bahwa 12 dari 26 Kecamatan di Sumedang, saat ini rawan kesulitan air bersih.

Ke 12 Kecamatan tersebut di antaranya, Kecamatan Jatigede, Kecamatan Situraja, Kecamatan Tanjungkerta, Kecamatan Tanjungmedar, Kecamatan Cimanggung, Kecamatan Sumedang Utara, Kecamatan Cisarua, Kecamatan Jatinangor, Kecamatan Ujungjaya, Kecamatan Sumedang Selatan, Kecamatan Jatinunggal, dan Kecamatan Pamulihan.

Kemarau berkepanjangan yang terjadi di Sumedang membuat warga kesulitan air bersih dan hal ini menjadi perhatian BPBD yang telah bekerja sama dengan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Medal.

Baca juga: Wilayah Kekeringan di Garut Bertambah jadi 19 Kecamatan, Status Tanggap Darurat Diperpanjang

PDAM akan menyuplai air bersih ke daerah-daerah yang betul-betul warganya membutuhkan air bersih.

Kepala Pelaksana BPBD Sumedang, Atang Sutarno mengatakan dari 12 Kecamatan itu, ada dua kecamatan yang melaporkan betul-betul darurat air bersih.

Kesulitan air bersih terjadi di Desa Cipeundeuy Kecamatan Jatinunggal dan Desa Jatihurip Kecamatan Sumedang Utara.

"Dua desa di dua kecamatan itu sudah tertanggulangi kebutuhan air bersihnya," kata Atang, Rabu (13/9/2023).

Dia mengatakan, masyarakat tak perlu khawatir dengan suplai air bersih. Semua yang membutuhkan bisa disuplai, dengan syarat menyampaikan kebutuhan air bersih secara resmi.

"Sampaikan melalui surat ke BPBD, dilengkapi alamat dan lain-lainnya. Kami akan sesuaikan dengan data kami. Berapa luas yang kekeringan, berapa keluarga, kalau sudah fix, kami koordinasi dengan PDAM, lalu air dikirim," kata Atang.

Baca juga: Imbas Musim Kemarau, Ratusan Warga Bandung Barat Terdampak Kekeringan, Harus Beli Air Rp 15 Ribu

Atang mengatakan, jumlah daerah terdampak kekeringan air bersih pada tahun ini lebih banyak dari tahun kemarin. Sebabnya kemarau cukup panjang. Meski Atang mengatakan bahwa masyarakat harus juga punya andil dalam menjaga sumber air lewat kelestarian lingkungan.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved