Limbah Kayu Triplek di Caringin Garut Terbakar, Api Tiba-tiba Muncul dari Bawah Tanah

Kawasan pabrik triplek di Garut tiba-tiba terbakar, api diketahui pertama kali muncul di lokasi pembuangan limbah kayu.

Penulis: Sidqi Al Ghifari | Editor: Darajat Arianto
Dok. Damkar Wilayah 2 Bungbulang
Limbah pembuangan kayu di pabrik triplek yang berlokasi di Kampung Yani, Desa Purbayani, Kecamatan Caringin, Kabupaten Garut, Jawa Barat hangus terbakar, Selasa (12/9/2023) sekira pukul 13.48 WIB. 

Laporan Kontributor Tribunjabar.id Garut, Sidqi Al Ghifari

TRIBUNJABAR.ID, GARUT - Kawasan pabrik triplek di Garut tiba-tiba terbakar, api diketahui pertama kali muncul di lokasi pembuangan limbah kayu.

Peristiwa kebakaran tersebut terjadi di Kampung Yani, Desa Purbayani, Kecamatan Caringin, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Selasa (12/9/2023) sekira pukul 13.48 WIB.

Kasubbag TU Damkar Wilayah 2 Bungbulang, Hendra Santoso mengatakan, api pertama kali muncul dari dalam tanah di lokasi pembuangan limbah kayu.

"Kemungkinan dari sisa-sisa bara yang dulu, padahal sudah ditimbun dengan tanah jadi api menyala dalam tanah," ujarnya saat dihubungi Tribunjabar.id .

Ia menuturkan, jumlah luas lahan yang terbakar di kawasan pembuangan limbah pabrik triplek tersebut mencapai 8.000 meter persegi.

Baca juga: Rumah Singgah Dinsos Kota Sukabumi Terbakar, Api Diduga Muncul dari Salah Satu Kamar

Hingga Selasa petang, pihaknya masih melakukan pemadaman di lokasi kejadian.

"Saat ini kami masih melakukan proses pendinginan agar api tidak muncul kembali," ungkapnya.

Hendra menjelaskan bahwa pada musim kemarau panjang saat ini, segala kemungkinan terjadinya kebakaran yang dapat berdampak luas dapat terjadi.

Ia mengimbau masyarakat untuk tidak memusnahkan sampah atau membuka lahan baru dengan cara melakukan pembakaran, karena tindakan tersebut sangat berisiko tinggi.

"Tidak ada korban jiwa maupun korban jiwa dalam kejadian kebakaran ini," ucap Hendra.

19 Kecamatan Mengalami Kekeringan

Status bencana kekeringan dengan penanganan tanggap darurat di Kabupaten Garut, Jawa Barat diperpanjang hingga 24 September 2023.

Sebelumnya, tercatat ada 10 kecamatan yang mengalami kekeringan, jumlah tersebut diketahui bertambah menjadi 19 kecamatan.

"Keputusan perpanjangan status tanggap darurat kekeringan ini diperpanjang, ada banyak isu soal kekeringan yang belum terselesaikan, terutama soal pasokan air bersih," ujar Sekretaris Daerah Garut, Nurdin Yana kepada Tribunjabar.id, Selasa (12/9/2023).

Ia menuturkan, diperpanjangnya status darurat bencana kekeringan di Garut ini juga, didasari dengan sejumlah kawasan yang mengalami kebakaran.

Salah satunya kebakaran di wilayah kaki Gunung Guntur yang menghanguskan 59,24 hektare lahan.

Baca juga: Sulitnya Menjinakkan Kebakaran di TPA Sarimukti, Setelah 25 Hari Asap Putih Masih Mengepul 

Pemkab Garut juga menurutnya, telah mengajukan permohonan recovery terkait kekeringan kepada BPBD Provinsi Jawa Barat dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

"Kami juga mengimbau masyarakat untuk berprilaku hemat air ya, kalau pun darurat butuh air, segera lapor ke pemerintah setempat, kita akan langsung pasok," ungkapnya.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Garut, Daris Hilman mengatakan, selama masa tanggap darurat ini pihaknya telah menyalurkan 430 ribu liter air.

Ia menuturkan, selain menyalurkan air, pihaknya juga mencari sumber air dan melakukan pipanisasi untuk bisa dialirkan ke pemukiman warga.

Masyarakat  Peduli Api Garut membantu proses pemadaman lahan gambut di kaki Gunung Guntur Kabupaten Garut, Jawa Barat yang terbakar, Kamis (7/9/2023).
Masyarakat Peduli Api Garut membantu proses pemadaman lahan gambut di kaki Gunung Guntur Kabupaten Garut, Jawa Barat yang terbakar, Kamis (7/9/2023). (Tribun Jabar/ Sidqi Al Ghifari)

"Untuk warga yang terdampak ini sudah ada sekitar 2.900 jiwa, kita juga pasang toren di pemukiman warga, itu diisi secara berkala," ungkapnya.

19 kecamatan yang mengalami kekeringan tersebut adalah:

- Kecamatan Malangbong

- Pakenjeng

- Limbangan

- Peundeuy

- Kadungora

Baca juga: Pemda KBB Menyerah, Pemprov Jabar Siapkan Anggaran Rp 5,8 Miliar Tangani Kebakaran TPA Sarimukti

- Cikelet

- Sukawening

- Pameungpeuk

- Pasirwangi

- Cilawu

- Selaawi

- Sucinaraja

- Cibiuk

- Singajaya

- Caringin

- Kersamanah

Baca juga: TPA Kopi Luhur Kebakaran, Ini Teknik Jitu Damkar Kota Cirebon Padamkan Api, sampai Naik Alat Berat

- Cisompet

- Karangpawitan. (*)

 

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved