Sering Dianggap Sepele, Bahayakah Sering Seriawan?

Seriawan atau yang lebih dikenal dengan sariawan merupakan istilah umum di masyarakat untuk menggambarkan penyakit di mulut yang berupa luka

|
Penulis: Nappisah | Editor: Siti Fatimah
Istimewa
Dokter Gigi Spesialis Penyakit Penyakit Mulut di Santosa Hospital Bandung Central Dewi Zakiawati, drg., M.Sc., Sp.PM 

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Seriawan atau yang lebih dikenal dengan sariawan merupakan istilah umum di masyarakat untuk menggambarkan penyakit di mulut yang berupa luka atau rasa perih. 

Kendati demikian, bahayakah apabila sering sariawan

Dokter Gigi Spesialis Penyakit Penyakit Mulut di Santosa Hospital Bandung Central Dewi Zakiawati, drg., M.Sc., Sp.PM, mengatakan, menurut kacamata ilmu penyakit mulut, seriawan bukanlah suatu penyakit. 

Dokter Gigi Spesialis Penyakit Penyakit Mulut di Santosa Hospital Bandung Central Dewi Zakiawati, drg., M.Sc., Sp.PM
Dokter Gigi Spesialis Penyakit Penyakit Mulut di Santosa Hospital Bandung Central Dewi Zakiawati, drg., M.Sc., Sp.PM 

Namun, suatu kondisi klinis dari beberapa penyakit yang berbeda, yang disebut dengan ulser. 

"Ulserasi karena trauma disebut dengan ulser traumatikus, seriawan atau ulserasi berulang disertai demam merupakan salah satu ciri penyakit rekuren intraoral herpes, dan berbagai penyakit lainnya," ujarnya, kepada Tribunjabar.id, Senin (11/9/2023).

dokter Dewi menuturkan, seriawan memang tidak membahayakan jiwa, namun jika dibiarkan akan menurunkan kualitas hidup. 

"Memperburuk asupan nutrisi, sehingga memperlambat kesembuhan ataupun dapat juga memperparah penyakit yang mendasarinya," tuturnya.

Secara umum, lanjutnya, ada seriawan yang diakibatkan faktor lokal, misalnya karena luka atau ketidakseimbangan hormon. 

"Ada juga seriawan karena infeksi, karena penyakit sistemik, seperti autoimun, dan ada pula seriawan yang dapat berkembang ke arah kanker," ungkapnya.

Guna mencegah terjadinya seriawan, dokter Dewi mengatakan, harus dipastikan terlebih dahulu faktor penyebab seriawan yang terjadi. 

"Dokter gigi spesialis penyakit mulut akan menanyakan beberapa hal mengenai perjalanan penyakit. Kemudian melakukan serangkaian pemeriksaan untuk mengetahui hal ini," ujarnya. 

Namun, secara general dengan melakukan pola hidup sehat, seperti cukupi nutrisi harian, minum air putih 2 liter/hari.

Dibarengi istirahat yang cukup, manajemen stres, olahraga, memakai pelindung sinar UV (SPF), serta menjaga higienitas tubuh.  

Termasuk, katanya, sikat gigi dan cuci tangan merupakan cara yang disarankan guna menjaga kesehatan tubuh dan meningkatkan imunitas.

"Penyebab terjadinya seriawan sendiri berbeda-beda, tergantung penyakit yang mendasari. Bisa karena faktor hormonal, trauma, infeksi, autoimun, efek samping obat, ataupun manifestasi dari penyakit sistemik," jelasnya.

Dokter Dewi menambahkan, pada umumnya untuk seriawan berulang tanpa disertai penyakit sistemik, umumnya berlangsung selama 7-14 hari. 

"Jika terjadi lebih dari itu, segera periksakan ke dokter gigi spesialis penyakit mulut terdekat," imbuhnya.

Apabila dalam rentang waktu 7-14 hari tidak kunjung sembuh, Dewi menyarankan untuk memeriksakan diri ke dokter. 

"Meski sering dianggap sepele, penyakit serius yang ditandai dengan seriawan diantaranya penyakit autoimun yang membahayakan jiwa, seperti Pemphigus vulgaris, infeksi virus seperti HIV/AIDS," ujarnya. 

Bahkan, kanker mulut juga dapat ditandai dengan seriawan.

Dewi menegaskan, seriawan bukanlah akibat jamur, jadi tidak benar jika mengobati seriawan dengan obat antijamur.

"Seriawan terjadi bukan karena kurang vitamin C. Hubungi dokter gigi spesialis penyakit mulut untuk mengetahui apa penyebab seriawan yang terjadi pada Anda," kata Dewi.

Anda dapat berkonsultasi hingga lakukan pemeriksaan, bila mengalami gejala yang serupa di Santosa Hospital Bandung Central, setiap Rabu dan Kamis pukul 16.00 – 20.00 WIB. 

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved