Gempa Maroko

SEJARAH Masjid Kutubiyya Maroko yang Menaranya Masih Berdiri Meski Dihantam Gempa 6,9 SM

Gempa bumi 6,9 Skala Magnitudo mengguncang Marrakesh, Maroko, Jumat (8/9/2023) malam atau Sabtu pagi waktu Indonesia.

Editor: Ravianto
social media
Foto menara Masjid Koutoubia atau Masjid Kutubiyya di Marrakesh, Maroko sebelum dan sesudah gempa 6,9 Skala Magnitudo yang terjadi Jumat (8/9/2023). Masjid Kutubiyaa dibangun pada abad 12. 

Reruntuhan ruang salat Masjid Koutoubia

Di sisi barat laut menara Masjid Koutoubia terdapat reruntuhan ruang salat asli.

Ada cerita bahwa bangunan itu runtuh saat gempa bumi besar di Lisbon tahun 1755, menewaskan ratusan orang saat runtuh.

Kemudian, di sebelah utara menara Koutoubia, pintu aslinya masih berdiri.

Baca juga: Gempa Bumi di Maroko: Jumlah Korban saat Ini, Kata Korban Selamat, hingga Reaksi Internasional

Di dinding jauh reruntuhan, sisa-sisa lengkungan yang menopang langit-langit terlihat.

Tunggul di lantai adalah tiang aula, dan tetap di tempatnya sebagai tugu peringatan.

Dalam bahasa Arab, djemaa berarti berkumpul sekaligus berkumpul.

Salah satu teorinya adalah bahwa terjemahan sebenarnya dari Djemaa El Fna, alun-alun terkenal di Marrakesh yang dekat Masjid Koutoubia, bukanlah "assembly of the dead (pertemuan orang mati)", melainkan "mosque of the dead (masjid orang mati)".

Arti Masjid Koutoubia

Pada abad ke-19, sebanyak 100 penjual buku berkumpul di sekitar dasar Masjid Koutoubia – sesuai dengan namanya, dari kutubiyyin (artinya penjual buku dalam bahasa Arab).

Sebelumnya, masjid ini hanya disebut Masjid Almohad, sesuai nama pendirinya.

(Tribunnews.com/Yurika)

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved