Lahan Tambang Ilegal di Sumedang Sebelumnya Akan Dibuat Eco-Wisata, Pengusaha Akan Bertanggung Jawab
Lahan seluas 16,2 hektare di Dusun Cileuksa, Desa Legok Kaler, Kecamatan Paseh, Kabupaten Sumedang sejatinya akan digunakan sebagai lokasi eco-wisata
Penulis: Kiki Andriana | Editor: Darajat Arianto
Laporan Kontributor TribunJabar.id, Kiki Andriana dari Sumedang
TRIBUJABAR.ID, SUMEDANG - Lahan seluas 16,2 hektare di Dusun Cileuksa, Desa Legok Kaler, Kecamatan Paseh, Kabupaten Sumedang sejatinya akan digunakan sebagai lokasi eco-wisata, sesuai dengah musyawarah yang telah digelar oleh pemerintah desa.
Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Legok Kaler lalu bekerja sama dengan perusahaan tambang.
Nota kerja samanya hanya sebatas penataan lahan.
Adapun pasir dan batu yang dihasilkan dari penataan lahan, selama tiga tahun berlangsung, diangkut ke pool PT Bilqis, perusahaan milik "orang ternama" di Sumedang.
Dari pekerjaan 16,2 hektare, baru selesai ditata 3 hektare.
Permasalahan muncul dengan riak dari masyarakat atas kuburan yang tergerus.
Operasional tambang sempat terhenti.
Baca juga: Perusahaan Tambang Pasir Ilegal di Paseh yang Diciduk Polisi Milik "Orang Ternama" di Sumedang
Persoalan itu lalu selesai dengan bentuk diberikannya uang kerahiman kepada warga ahli waris. Tambang tetap berlanjut.
"Yang jadi soal itu, pasir dan sirtu dijual langsung di tempat (penambangan), tidak ditarik dulu ke pool PT Bilqis di wilayah Mariuk, Paseh," kata Kepala Desa Legok Kaler, Suwarno kepada TribunJabar.id, Jumat (8/9/2023).
Kontrak kerja sama jangkanya tiga tahun. Tapi pekerjaan tak selesai.
Kini pekerjaan sudah masuk adendum atau waktu tambahan selama setahun.
Pekerjaan itu terhenti semuanya karena Polda Jawa Barat membongkar praktik pertambangan ilegal.
Operasi tangkap tangan dilakukan pada 24 Agustus 2023.
"Awalnya akan dijadikan eco-wisata, sekarang ini, ya makin molor saja waktunya. Kami berharap persoalan ini segera tuntas," kata Kades.
Tambang Ilegal
Desa Legok Kaler
Kecamatan Paseh
Kabupaten Sumedang
Wisata
Badan Usaha Milik Desa
tambang pasir
40 Persen Bangunan Sekolah di Sumedang Rusak, Perbaikan Butuh Dana Rp 320 Miliar |
![]() |
---|
Curhat Pilu Murid SDN Rancapurut Sumedang yang Sekolahnya Rusak: Takut Roboh, Buku Kena Air |
![]() |
---|
Miris, Kondisi Bangunan SDN Rancapurut Sumedang yang Disidak Wabup Fajar, Atap Bocor hingga Bolong |
![]() |
---|
Dampak Bandung Barat Diguncang Rentetan Gempa Sesar Lembang, Kunjungan Wisata Menyusut |
![]() |
---|
70 Pengusaha Tambang Dipanggil Kejari Sumedang, Izin dan Pajak Usahanya DIperiksa |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.