Ratusan Orang di Cimahi Terjaring OTT Membuang Sampah Sembarangan, Kali Ini Tak Dikenai Sanksi

atusan orang terjaring operasi tangkap tangan (OTT) oleh petugas Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Cimahi saat mereka membuang sampah sembarangan.

Istimewa/DLH Kota Cimahi
Warga yang membuang sampah sembarangan saat diberikan peringatan di Cimahi. Foto istimewa/DLH Kota Cimahi 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludin

TRIBUNJABAR.ID, CIMAHI - Ratusan orang terjaring operasi tangkap tangan (OTT) oleh petugas Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Cimahi saat mereka membuang sampah sembarangan di ruas jalan protokol, Selasa (5/9/2023) malam.

Dalam operasi tersebut puluhan petugas dari DLH Kota Cimahi turun ke sejumlah ruas jalan protokol hingga akhirnya menemukan warga yang membuang sampah sembarangan di saat darurat sampah imbas kebakaran TPA Sarimukti.

Kepala DLH Kota Cimahi, Chanifah Listyarini mengatakan, dalam OTT tersebut pihaknya menemukan sekitar 200 orang yang membuang sampah sembarangan, namun untuk sementara mereka tidak dikenakan sanksi.

Baca juga: Penampakan Gunung Sampah di TPA Pecuk Indramayu, Tiap Hari Warga Indramayu Hasilkan 300 Ton Sampah

"Jadi kami hanya memberikan teguran, peringatan dan memberikan edukasi kepada pelanggar terhadap 200-an orang yang melanggar," ujarnya saat dihubungi, Rabu (6/9/2023).

Ia mengatakan, warga yang terjaring OTT dipersilakan untuk membawa sampahnya kembali ke rumah dan tidak mengulangi perbuatan serupa karena perbuatan itu bisa menambah timbulan sampah hingga menumpuk di Kota Cimahi.

"Jadi untuk kegiatan tadi malam, kami persuasif dulu menyuruh mereka yang membuang sampah sembarangan membawa pulang sampahnya, lalu harus pilah di rumah," kata Chanifah.

Dalam OTT tersebut pihaknya mengerahkan sekitar 75 personel yang disebar di jalan-jalan protokol untuk mencari masyarakat yang kerap membuang sampah sembarangan dengan tujuan untuk memberikan efek jera.

Sampah menumpuk di TPS Pasar Baros, Kota Cimahi, karena belum diangkut akibat kebakaran yang melanda di TPA Sarimukti, Kabupaten Bandung Barat.
Sampah menumpuk di TPS Pasar Baros, Kota Cimahi, karena belum diangkut akibat kebakaran yang melanda di TPA Sarimukti, Kabupaten Bandung Barat. (Tribun Jabar/Hilman Kamaludin)

"Tapi untuk saat ini kami masih berikan toleransi kepada pelanggar. Kita kasih peringatan dulu, mudah-mudahan masyarakat jera dan tidak buang sampah sembarangan lagi," ucapnya.

Menurutnya, hal tersebut perlu dilakukan karena aksi membuang sampah sembarangan itu menyebabkan tumpukan sampah liar semakin bertambah di Kota Cimahi, sehingga pelanggar harus diberikan peringatan.

"Langkah itu perlu dilakukan karena sampah di kita belum terangkut ke TPA Sarimukti, apalagi tumpukan banyak karena ritase dibatasi 600 ton," kata Chanifah.

TPA Sarimukti

Jatah pembuangan sampah dari Kota Cimahi ke zona darurat TPA Sarimukti, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat (KBB), saat ini sudah habis karena pembuangannya dibatasi.

Diketahui, zona darurat tersebut dibuka sejak 1-11 September 2023 untuk menampung sampah dari Kota Bandung, Kabupaten Bandung, KBB, dan Kota Cimahi dengan kapasitas maksimal sebanyak 8.689 ton.

Dari total kapasitas maksimal 8.689 ton, Kota Bandung hanya bisa membuang sampah ke zona darurat tersebut sebanyak 4.789 ton, KBB 1.500 ton, Kota Cimahi 600 ton, dan Kabupaten Bandung 1.800 ton.

"Kita kan hanya dikasih 600 ton di zona darurat itu," ujar Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Cimahi Chanifah Listyarini saat dihubungi, Selasa (5/9/2023).

Kondisi tersebut menyebabkan sampah dari Kota Cimahi tidak bisa lagi dibuang ke TPA Sarimukti sampai zona yang terbakar bisa digunakan, sehingga penumpukan sampah kemungkinan bakal terjadi lagi.

Total timbulan sampah di Kota Cimahi rata-rata bisa mencapai 224 ton per hari, sedangkan yang dibuang ke TPA Sarimukti sekitar 157 ton, sehingga dengan habisnya jatah pembuangan akan kembali menyebabkan penumpukan.

"Tumpukan banyak karena ritase dibatasi, makannya saya maksa warga buat pilah sampah," katanya.

Pj Wali Kota Cimahi Dikdik Suratno Nugrahawan mengatakan, untuk mengatasi tumpukan sampah itu, Cimahi sudah memiliki pengelolaan sampah melalui gerak Ompimpah atau Gerakan Orang Cimahi Pilah Sampah.

Melalui program tersebut masyarakat bisa ikut terlibat memilah sampah sejak dari rumah, sehingga dengan cara ini diharapkan bisa mengurangi penumpukan sampah di Kota Cimahi selamat TPA Sarimukti belum normal.

"Kami akan perkuat itu, mudah-mudahan masyarakat Cimahi tahu apa yang harus dilakukan agar sampah rumah tangga yang dikeluarkan tidak terlalu banyak," ucap Dikdik beberapa waktu lalu.

Menurutnya, upaya tersebut perlu dilakukan karena Kota Cimahi belum bisa menyiapkan TPA darurat seperti daerah lain karena terkendala lahan, namun pihaknya menyiapkan TPS yang bisa menampung sementara. (*)

Artikel TribunJabar.id lainnya bisa disimak di GoogleNews.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved