Demokrat Kecewa Koalisi Anies Baswedan

Demokrat Bandung Akan Sweeping Baliho Anies Baswedan, Juga Bubarkan Puluhan Relawan Anies-AHY

DPC Demokrat Kota Bandung akan melakukan sweeping spanduk atau baliho yang bergambar Anies Baswedan-Agus Harimurti Yudhoyono.

Penulis: Muhamad Nandri Prilatama | Editor: Giri
Tribun Cirebon/ Eki Yulianto
ILUSTRASI - Seorang kader Demokrat di Kabupaten Cirebon sedang memisahkan foto AHY dan Anies dengan pisau, Jumat (1/9/2023). Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Demokrat Kota Bandung akan melakukan sweeping spanduk atau baliho yang bergambar Anies Baswedan-Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Senin (4/9/2023).  

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Muhamad Nandri Prilatama

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Demokrat Kota Bandung akan melakukan sweeping spanduk atau baliho yang bergambar Anies Baswedan-Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Senin (4/9/2023). 

Hal itu diungkap Ketua DPC Demokrat Kota Bandung, Aan Andi Purnama, menyusul pengkhianatan yang dilakukan Anies Baswedan dan NasDem.

Anies memilih meninggalkan AHY dan meminang Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar, sebagai pendamping.

Pasangan 'Amin' ini dideklarasikan di Surabaya, Sabtu (2/9/2023).

"Setelah DPP Demokrat resmi mencabut dukungan ke Anies, maka kami, Demokrat Kota Bandung, akan segera menurunkan spanduk, baliho, dan billboard Demokrat yang bergambar Anies Baswedan," ujar Aan saat dihubungi pada Minggu (3/9/2023).

Aan Andi menyebut ada 1.000 spanduk dan 121 baliho, serta 21 billboard Demokrat bergambar Anies Baswedan dan akan diturunkan.

"Kami juga akan bubarkan puluhan relawan Anies-AHY yang berafiliasi dengan Demokrat Kota Bandung," katanya.

Baca juga: Respons Ketua Demokrat Kabupaten Bandung Setelah Anies Tak Pilih AHY sebagai Pendamping di Pilpres

Tak layak pakai 'perubahan'

Demokrat menganggap koalisi pengusung pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar untuk Pilpres 2024 tak layak memakai kata 'perubahan' di nama koalisi.

Saat mengusung Anies sebagai bakal calon presiden, Koalisi Perubahan untuk Persatuan dipilih NasDem, Demokrat, dan PKS.

Kini, Demokrat telah menarik diri setelah Anies memilih Muhaimin yang merupakan Ketua Umum PKB jadi pendampiling. 

Koordinator Juru Bicara DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra mengatakan, Nasdem dan koalisi barunya dengan PKB tidak layak menggunakan nama koalisi perubahan lagi.

Menurutnya, yang menggaungkan perubahan pertama kali bukan dari Nasdem, melainkan Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono.

Baca juga: Jawaban Anies Baswedan Disebut Berkhianat Oleh Demokrat Setelah Pilih Cak Imin sebagai Pendamping

"Koalisi perubahan itu bukan Surya Paloh, bukan NasDem. Yang menggaungkan perubahan itu Mas AHY bertahun-tahun," ucap Herzaky dalam acara Gaspol di Kompas.com yang ditayangkan Sabtu (2/9/2023).

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved