Demokrat Kecewa Koalisi Anies Baswedan

PKS Akui Tak Masalah Anies Tunjuk Cak Imin Jadi Cawapres, tapi Masih Geram Karena Tak Berkomunikasi

Akan tetapi, Anies harus mengkomunikasikan terlebih dahulu sebelum mengambil keputusan.

Editor: Ravianto
(Dok Humas PKS)
Ketua Fraksi PKS di DPR, Jazuli Juwaini 

TRIBUNJABAR.ID, JAKARTA - Ketua Fraksi PKS DPR RI, Jazuli Juwaini mengaku geram bakal calon presiden (bacapres) Anies Baswedan tidak mengkomunikasikan menunjuk Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin menjadi calon wakil presiden (cawapres).

Jazuli mengatakan sejatinya PKS tidak masalah dengan penunjukkan Cak Imin menjadi cawapres.

Akan tetapi, Anies harus mengkomunikasikan terlebih dahulu sebelum mengambil keputusan.

"Kan sebenarnya sesuatu itu yang paling penting dikomunikasikan ini kan bukan wahyu dari langit bisa saja berubah tapi yang perlu dibangun itu komunikasi yang bagus, saya kira dengan komunikasi itu semua kan bisa diatasi dengan baik," kata Jazuli di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (5/8/2023).

Jazuli mengingatkan bahwa Anies juga seharusnya mendengarkan rekan koalisinya agar bisa melihat dari berbagai perspektif sebelum menunjuk Cak Imin sebagai cawapres.

"Sebelum ente menikah, ente bahas dua keluarga calon itu. Beda kalau besok kawin lu sama sih ini, kan beda kan? Tapi buat PKS karena lebih mengedepankan kepentingan bangsa, negara dan kebersamaan itu kita kasih catatan saya. Nih komunikasi ke depan diperbaiki," jelas Jazuli.

Terkait pertanyaan deklarasi Anies Baswedan-Cak Imin di Surabaya, Jawa Timur, Anies Baswedan acungkan jempol pada Sabtu (2/9/2023).
Terkait pertanyaan deklarasi Anies Baswedan-Cak Imin di Surabaya, Jawa Timur, Anies Baswedan acungkan jempol pada Sabtu (2/9/2023). (Tribun Priangan/ Aldi M Perdana)

Lebih lanjut, Jazuli meminta pun Anies Baswedan untuk tidak mengulangi perbuatannya kembali dengan mengambil keputusan sepihak tanpa mendengar aspirasi rekan koalisinya.

"Kalau itu disadari, ke depan sebaiknya tidak boleh terulang," tandasnya.

Penjelasan Anies Baswedan

Anies Baswedan menerima kenyataan ditinggalkan Partai Demokrat setelah lebih memilih Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar, sebagai pendampingnya di Pilpres 2024.

Anies sebelumnya diusung menjadi bakal calon presiden oleh Koalisi Perubahan untuk Persatuan, yang dibangun NasDem, PKS, dan Demokrat.

Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono, digadang-gadang akan menjadi calon wakil presidennya.

Nyatanya, Anies dan NasDem membuat manuver dengan manjatuhkan pilihan kepada Muhaimin atau Cak Imin yang sebelumnya ada di kubu Gerindra.

Deklarasi padangan Anies dengan Cak Imin telah dilakukan di Hotel Majapahit, Surabaya, Sabtu (2/8/2023).

“Kami menghormati pilihan langkah yang dilakukan oleh Partai Demokrat,” kata Anies ketika ditemui awak media di Hotel Majapahit.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved