Demokrat Kecewa Koalisi Anies Baswedan

SBY: Saya Paham Para Kader Demokrat Pasti Marah atas Pengkhianatan Anies Baswedan

Menurut SBY, Anies Baswedan selalu membawa kata-kata yang luar biasa baik dalam setiap kesempatan bertemu.

Editor: Hermawan Aksan
Istimewa
Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengatakan, Anies Baswedan berkali-kali datang mengunjunginya ketika diusung sebagai bakal calon presiden (capres) Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP). 

TRIBUNJABAR.ID - Mantan presiden yang juga Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), mengatakan, Anies Baswedan berkali-kali datang mengunjunginya ketika diusung sebagai bakal calon presiden (capres) Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP).

Menurut SBY, Anies selalu membawa kata-kata yang luar biasa baik dalam setiap kesempatan bertemu.

Mulanya, kata SBY, masih segar dalam ingatannya ketika Anies datang berkunjung ke Cikeas pada 25 Agustus 2023.

"Di ruangan ini, saya duduk di sini tanggal 25 Agustus 2023, berarti seminggu lalu. Anies duduk di sini. Dengan didampingi Tim 8. AHY memang tidak selalu hadir," ujar SBY di Cikeas, Jawa Barat, Jumat (1/9/2023).

SBY mengungkapkan, dalam pertemuan seminggu lalu itu, Anies mengatakan bahwa ia akan mendeklarasikan koalisi beserta calon presiden dan calon wakil presiden (capres-cawapres) pada awal September 2023.

Akan tetapi, Anies malah memberikan kejutan dengan tiba-tiba memilih Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin sebagai bakal cawapresnya.

Bahkan, kata SBY, Anies tidak mengucapkan apa-apa kepadanya setelah memberikan kejutan tersebut.

"Dan saya ini orang tua, beberapa kali Pak Anies datang ke sini dengan semangat yang luar biasa, kata-kata yang luar biasa baiknya," tuturnya.

Baca juga: SBY Blak-blakan Merasa Bersyukur Dikhianati Anies Baswedan: Kami Masih Ditolong oleh Allah

"Di Cikeas dua kali, di Malang, Pacitan. Dengan kejadian seperti itu, tidak ada satu kata pun yang disampaikan kepada saya, dan tentu kepada ketum (ketua umum) kita."

"Saya memang sebagai orang tua, 'Kok jadi begini?'"

Karena itu, SBY memahami para kader pasti marah atas pengkhianatan Anies tersebut.

SBY mengatakan, kader Demokrat bisa saja mengekspresikan emosinya secara berbeda-beda.

Sebelumnya, SBY mengaku bersyukur Demokrat dikhianati Anies dan Partai Nasdem saat ini.

Sebab, belum mendekati waktu pendaftaran pasangan calon ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI.

Ia juga mengaku bersyukur karena Demokrat diselamatkan.

Dalam artian, tidak jadi mendukung sosok yang tidak jujur dan tidak amanah.

"Berarti tidak bisa dipercaya dan mengingkari hal-hal yang telah disepakati. Tidak memegang komitmen dan janji-janjinya," kata SBY.

"Nah, sekarang saja tidak sidiq, tidak amanah, tidak memegang komitmen."

"Bagaimana nanti kalau menjadi pemimpin dengan kekuasaan yang besar?" ujarnya lagi.

Sebelumnya diberitakan, Demokrat menuding Partai Nasdem dan Anies Baswedan berkhianat terhadap koalisi.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Demokrat Teuku Riefky Harsya mengatakan, Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh secara sepihak telah menunjuk Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar sebagai bakal cawapres Anies Baswedan.

Ia mengungkapkan, keputusan itu diambil setelah Surya Paloh dan Cak Imin bertemu di Nasdem Tower, Gondangdia, Menteng, Jakarta pada 29 Agustus 2023.

“Secara sepihak Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh tiba-tiba menetapkan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar sebagai cawapres Anies tanpa sepengetahuan Partai Demokrat dan PKS,” ujar Riefky dalam keterangannya, Kamis (31/8/2023).

Riefky mengatakan, Surya Paloh langsung memanggil Anies pada malam itu juga untuk menyampaikan keputusan tersebut.

Sehari setelahnya, pada Rabu (30/8/2023), Anies tidak mengatakan informasi itu pada Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang merupakan bagian dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP). (*)

Sumber: Kompas
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved