Antisipasi Kekeringan di Purwakarta, BPBD Pastikan Warga Dapat Bantuan Air Bersih

dampaknya juga membuat periode musim kemarau lebih panjang, juga awal musim hujannya akan mundur

Penulis: Deanza Falevi | Editor: Adityas Annas Azhari
deanza falevi/tribun jabar
Saluran irigasi yang berada di Kecamatan Campaka, Kabupaten Purwakarta alami kekeringan dan membuat petani sulit mendapatkan saluran air untuk sawah, Rabu (28/6/2023). 

TRIBUNJABAR.ID, PURWAKARTA - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Purwakarta terus mewaspadai potensi kekeringan pada musim kemarau kali ini, terlebih ada fenomena El Nino.

Pelaksanas Tugas (Plt) Kepala Pelaksana BPBD Purwakarta, Wahyu Wibisono, mengatakan, BMKG memprediksi puncak El Nino akan terjadi di pertengahan Agustus hingga September 2023.

"Ciri-ciri atau dampaknya lebih terasa saat puncak musim kemarau sekitar Agustus-September dan dampaknya juga membuat periode musim kemarau lebih panjang, juga awal musim hujannya akan mundur," kata Wahyu Wibisono kepada Tribunjabar.id, Selasa (22/8/2023).

Berdasarkan hasil kajian risiko bencana tahun 2021, ia mengatakan, ada 16 desa di Purwakarta yang mempunyai kelas risiko menengah ke tinggi mengalami kekeringan.

Bupati Purwakarta, Anne Ratna Mustika siapkan ribuan relawan untuk tanggulangi potensi bencana alam saat musim kemarau dan fenomena El Nino, Senin (26/6/2023).
Bupati Purwakarta, Anne Ratna Mustika siapkan ribuan relawan untuk tanggulangi potensi bencana alam saat musim kemarau dan fenomena El Nino, Senin (26/6/2023). (Tribun Jabar/Deanza Falevi)

Ke 16 desa tersebut, yakni untuk wilayah Kecamatan Bojong meliputi Desa Bojong Barat, Cipendeuy, Pasanggrahan dan Sindangsari. Kecamatan Cibatu Desa Cikadu dan Desa Cirangkong.

"Kemudian di Kecamatan Darangdan Desa Legoksari. Kecamatan Kiarapedes Desa Taringgul Landeuh. Kecamatan Maniis Desa Cirama Hilir. Kecamatan Sukasari Desa Ciririp. Kecamatan Tegalwaru Desa Cadasmekar dan Desa Galumpit. Kecamatan Wanayasa Desa Nagrog, Simpang, Taringgul Tengah dan Desa Wanayasa," ucapnya.

Baca juga: Warga Kampung Warung Cina Rancaekek Manfaatkan Air dari Anak Sungai Citarum untuk Atasi Kekeringan

"Saat ini secara keseluruhan ketersediaan air di Kabupaten Purwakarta masih relatif aman atau dapat memenuhi kebutuhan masyarakat, karena wilayah Purwakarta mempunyai dua bendungan yang dapat menjadi sumber air," ujar Wahyu Wibisono.

Kendati demikian, sebagai bentuk antisipasi, BPBD Purwakarta akan berkoordinasi dengan PDAM untuk menyiapkan bantuan air bersih bagi masyarakat.

Baca juga: Soroti Kekeringan, Bacaleg PPP Zaini Shofari Minta Pemerintah Percepat Bangun Sodetan Tarum Timur

Nantinya, ujar Wahyu Wibisono, pemerintah desa atau kelurahan yang akan berkoordinasi dengan pihak BPBD tentang wilayah mana saja yang akan mendapatkan bantuan air bersih secara bergantian.

"Jadi nanti yang mengajukan itu pemerintah desa bukan perorangan. Karena BPBD nggak ada armada tangki, untuk penyaluran bantuan air bersih kita kerjasama dengan PDAM Purwakarta," kata Wahyu Wibisono. (*)

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved