Tiga Polisi Ditangkap
Polisi Cirebon dan Depok yang Ditangkap, Tidak Kenal dengan Teroris Karyawan BUMN, Mereka Jual Senpi
Namun, penangkapan tersebut tidak berkaitan dengan aksi terorisme yang melibatkan karyawan PT KAI berinisial DE (28).
"Salah satu pendukung ISIS yang aktif melakukan propaganda di media sosial dengan cara memberikan motivasi untuk berjihad dan menyerukan agar bersatu dalam tujuan berjihad melalui Facebook," kata Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan dalam keterangannya, Senin (14/8/2023).
DE, kata Ramadhan, juga mengunggah postingan di Facebook yang berisikan pembaruan baiat dalam bentuk poster digital.
"DE Mengirimkan sebuah postingan Facebook berupa poster digital berisikan teks pembaruan baiat dalam bentuk bahasa arab dan bahasa Indonesia kepada pemimpin Islamic State yaitu Abu Al Husain Al Husaini Al Quraysi," ungkapnya.
Di sisi lain, Ramadhan mengatakan DE juga mempunyai sejumlah senjata api (senpi) rakitan. Namun, dirinya belum merinci berapa jumlah senpi tersebut.
Lalu, Ramadhan mengatakan peran DE juga merupakan seorang penggalang dana. Namun, belum diketahui dana tersebut diberikan untuk siapa.
"Merupakan admin dan pembuat beberapa channel telegram arsip film dokumenter dan breaking news yang merupakan channel update teror global yang diterjemahkan dalam bahasa Indonesia," jelasnya.
Ditemukan Belasan Senjata Api
Ada sekitar 18 senjata api berbagai jenis yang ditemukan di rumah terduga teroris berinisial DE (28) dalam penggerebekan yang dilakukan di Bekasi, Jawa Barat, Senin (14/8/2023).
"Masih dihitung, 18 itu campuran ada yang air gun yang dimodifikasi jadi senjata api, ada juga pabrikan," kata Kapolda Metro Jaya, Irjen Karyoto, saat datang ke lokasi, kemarin.
Selain itu, juga terdapat peluru dengan jumlah yang banyak dan bendera ISIS di rumah terduga teroris itu.
"Bendera, kalau tadi saya lihat bendera ISIS," ujarnya.
Karyoto menjelaskan, senjata api dan peluru-peluru yang ditemukan di rumah DE itu bisa sangat mematikan.
"Kalau bisa mengenai pas di daerah tertentu, sangat bisa mematikan," kata dia.
Sebelumnya, kontrakan DE digerebek tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri. Personel Densus 88 bersenjata lengkap berjaga di depan pagar dan sebagian lainnya melakukan penggeledahan.
Sesekali, polisi membuka pagar.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.