Kajian Islam
Memasuki Bulan Safar 1445 H, Berikut 7 Amalan yang Dikerjakan Muslim, Termasuk Hindari Larangan Ini
Berikut inilah amalan-amalan yang dapat dikerjakan di Bulan Safar. Termasuk menghindari larangan yang telah diperingatkan Rasulullah SAW.
Penulis: Hilda Rubiah | Editor: Hilda Rubiah
TRIBUNJABAR.ID - Berikut inilah amalan-amalan yang dapat dikerjakan di Bulan Safar.
Termasuk satu di antaranya menghindari larangan yang telah diperingatkan Rasulullah SAW.
Setelah bulan Muharam berakhir, kini umat Muslim menyambut Bulan Safar 1445 H.
Berdasarkan kalender Islam, tanggal 1 Safar 1445 H terjadi tepat petang ini, Jumat (18/8/2023).
Seperti bulan lainnya, bulan kedua Hijriah ini juga memiliki keutamaan dan amalan yang dapat dikerjakan umat Muslim.
Baca juga: Jadwal Awal Bulan Safar 1445 H,Sore Hari Mulai Baca Doa-doa Ini Lengkap dengan Arti dan Keutamaannya
Apabila mengerjakan amalan di bulan safar ini dapat meraih pahala yang melimpah, serta meningkatkan ketakwaan.
Dari beberapa amalan yang dikerjakan termasuk satu di antaranya amalan menghindari larangan, sebagaimana diperingatkan Rasulullah SAW.
Selema ini Bulan Safar disalahartikan sebagai bulan sial, sebagaimana diyakini orang di zaman jahiliyyah.
Padahal, Rasulullah SAW tidak membenarkan keyakinan tersebut dan melarang keras.
Menggap Bulan Safar sebagai bulan sial dapat disebut sebagai perbuatan syirik.
Lalu, apa saja amalan yang dikerjakan di Bulan Safar oleh umat Muslim?
Berikut ini Tribunjabar.id himpun 7 amalan yang bisa dikerjakan sesuai anjuran Rasulullah SAW.
1. Meningkatkan ketakwaan
Seorang muslim lazimnya berupaya menjadi pribadi yang lebih baik di setiap waktunya.
Sekalipun sudah baik, untuk menjadi taat dan lebih baik adalah ibadah abadi yang dikejakan manusia.
Muslim khususnya diperintahkan untuk menjunjung tinggi nilai ketauhidan dan menjauhi khurafat, (mitos atau dugaan).
2. Memperbanyak zikir
Amalan berzikir sebenarnya tak pernah lepas dikerjakan setiap saat.
Berzikir adalah akikatnya menjadi kewajiban umat muslim.

Sebagaimana termaktub dalam Ummul Quran dan bacaan doa lainnya.
“Ada dua kalimat yang dicintai oleh Allah, ringan di lisan dan berat di timbangan: (yaitu bacaan) subhaanallah wabihamdihi subhaanallahil adzim.” (HR Bukhari).
3. Salat Duha
Selain salat Fardu lima rakaat, muslim sangat dianjurkan melaksanakan Salat sunah Rasulullah SAW, salah satunya adalah salat Duha.
Tentu saja mengerjakan amalan salat Duha dapat dilakukan di Bulan Safar maupun bulan lainnya.
Terdapat keutamaan bagi muslim yang melaksanakan salat Duha.
Rasulullah SAW bersabda :
“Salat Duha itu salat orang yang kembali kepada Allah, setelah orang-orang mulai lupa dan sibuk bekerja, yaitu pada waktu anak-anak unta bangun karena panas tempat berbaringnya.” (HR Muslim).
4. Salat Berjemaah
Bagi kaum adam, salat berjemaah di Masjid hendaknya menjadi muakkad.
Pasalnya keistimewaan melaksanakan Salat berjemaah di Masjid mendapatjan pahala 27 kali lipar dari salat sendirian.
Baca juga: Apa Arti Bulan Safar? Sering Dianggap Bulan Sial Sejak Zaman Nabi Ternyata Kebiasaan Orang Jahiliyah
5. Membaca Al Quran
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam pernah bersabda,
“Barangsiapa yang membaca satu huruf dari Al Quran maka dia mendapat satu pahala kebaikan. Dan setiap satu pahala itu dilipatkan menjadi 10 kali.” (HR. At Tirmidzi dan At Thabrani).
Oleh karena itu amalan membaca Al Quran menjadi amalan yang sangat dianjurkan dikerjakan muslim hakikatnya setiap saat.
Nah, itulah beberapa amalan yang dapat dikerjakan pada Bulan Safar.
Masih banyak amalan lainnya yang dapat dikerjakan muslim.
Seperti berpuasa sunnah, memanjatkan Shalawat Nabi, bersedekah dan lain sebagainya.
6. Berdoa
Tentu saja, setiap harinya sahabat muslim dapat memanjatkan doa.
Namun hal yang istimewa memanjatkan doa di Bulan Safar.
Dikutip dari dalamislam.com berdoa di Bulan Safar ternyata termasuk dalam waktu mustajab.
Rasulullah SAW bersabda, “Tiga do’a yang terkabulkan tanpa diragukan; do’a orang tua, do’a orang yang bepergian, dan do’a orang yang terzhalimi.(H.R Tirmidzi no.1905, Abu dawud 1536, dan dihasankan al-Albani.)
Al-Hafizh Ibnu Rajab rahimahullah berkata,
“Bertambah lamanya suatu safar akan lebih menjadikan sebuah doa terkabulkan, karena hati saat itu rendah disebabkan keasingan diri dari kampung halamannya, sedangkan kerendahan diri dan menanggung beban merupakan sebab terkabulkannya doa.” (jami’ul ‘Ulum walhikam 1/269).
7. Hindari Syirik
Seperti yang dijelaskan, Bulan Safar kerap kali diyakini bangsa Arab sebagai bulan kesialan hingga musibah.
Termasuk di Indonesia, munculnya khurafat dan keyakinan lainnya seperti menghindari pernikahan, aqikah dan bepergian saat Bulan Safar.
Padahal keyakinan tersebut tidak dibenar Rasulullah SAW.
Sebagaimana hal ini pernah disampaikan Rasulullah SAW dalam sabdanya
“Tidak ada wabah dan tidak ada keburukan binatang terbang dan tiada kesialan Bulan Safar dan larilah (jauhkan diri) daripada penyakit kusta sebagaimana kamu melarikan diri dari seekor singa.” (HR. Bukhari).
“Tiada kejangkitan, dan juga tiada mati penasaran, dan tiada juga Safhar”, kemudian seorang badui Arab berkata:
“Wahai Rasulullah SAW, onta-onta yang ada di padang pasir yang bagaikan sekelompok kijang, kemudian dicampuri oleh Seekor onta betina berkudis, kenapa menjadi tertular oleh seekor onta betina yang berkudis tersebut ?”.
Kemudian Rasulullah SAW menjawab: “Lalu siapakah yang membuat onta yang pertama berkudis (siapa yang menjangkitinya)?” (HR. Bukhari dan Muslim).
Baca juga: Sejarah Bulan Safar Dianggap Bulan Sial, Ada 10 Peristiwa Penting dalam Islam Terjadi di Bulan Safar
Rasulullah shalallhu ‘alaihi wa salam bersabda: “.Allah telah menetapkan takdir untuk setiap makhluk sejak lima puluh ribu tahun sebelum penciptaan langit dan bumi.” (HR. Muslim)
Musibah maupun kesialan seseorang sebagaimana terkandung dalam rukun Iman untuk meyakini qada dan qadar.
Demikian, perlu diyakini bahwa Bulan Safar seperti bulan biasanya.
Dari penjelasan hadis dan anjuran Rasulullah SAW di atas, maka hindari perbuatan syirik yang menyimpang keimanan.
Termasuk menganggap Bulan Safar sebagai bulan sial atau penuh dengan musibah.
“Abdullah bin ‘Amr radhiyallahu ‘anhuma berkata: ‘Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Barangsiapa yang dipalingkan dari keperluannya oleh perasaan bernasib sial maka sungguh dia telah berbuat syirik.”
Para sahabat bertanya: “Wahai Rasulullah, apa penebus perasaan itu”, beliau menjawab:
“Salah seorang dari kalian mengucapkan:
“Allahumma laa khaira illa khairuka wa laa thaira illa thairuka wa laa ilaaha ghairuka” (Wahai Allah, tidak ada kebaikan melainkan kebaikan-Mu, tidak ada kesialan kecuali kesialan yang engkau takdirkan dan tidak ada sembahan selain-Mu).” HR Ahmad dan dishahihkan oleh Al Albani di dalam Silsilah Al Ahadits Ash Shahihah, no. 1065.
8 Keutamaan Bulan Rabiul Awal selain Kelahiran Nabi Muhammad SAW, Belum Banyak Diketahui Umat Muslim |
![]() |
---|
10 Peristiwa Terjadi di Bulan Muharam Belum Banyak Diketahui Muslim, Termasuk Sejarah di Zaman Nabi |
![]() |
---|
Perbedaan Arti Walimatus Safar, Walimatul Hajj & Walimatul Umrah, Lengkap dengan Dalil dan Hukumnya |
![]() |
---|
Hukum Salat Tarawih Kilat, 23 Rakaat Cuma 5 Menit Apakah Sah? Berikut Penjelasan Ahli Hukum Islam |
![]() |
---|
Hukum Malam Nisfu Syaban yang Harus Diketahui, Jika Berjaga Sepanjang Malam untuk Beribadah, Haram? |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.