Teks Proklamasi Kemerdekaan RI Ternyata Dibuat di Cirebon, Dibacakan Seorang Dokter Sebelum Soekarno

Teks Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) yang dibacakan Ir Soekarno sebagai tanda bangsa Indonesia merdeka ternyata dibuat di Kota Cirebon.

Penulis: Eki Yulianto | Editor: Darajat Arianto
TRIBUNCIREBON.COM/EKI YULIANTO
Potret Gedung RSD Gunung Jati Cirebon yang dulunya Klinik Orange, tempat ditulisnya naskah proklamasi kemerdekaan RI pada 14 Agustus 1945 oleh Sutan Syahrir, sahabat karib dr Sudarsono, direktur utama Klinik Orange ketika itu. 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto

TRIBUNJABAR.ID, CIREBON - Teks Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) yang dibacakan Ir Soekarno sebagai tanda bangsa Indonesia merdeka ternyata dibuat di Kota Cirebon.

Lokasinya berada di Klinik Orange, yang kini dikenal sebagai Rumah Sakit Daerah (RSD) Gunung Jati Kota Cirebon.

Pemerhati Sejarah Budaya Kota Cirebon, Jajat Sudrajat mengatakan, pembuatan teks proklamasi ditulis oleh Sutan Syahrir, seorang sahabat kental dr Sudarsono yang saat itu menjabat sebagai Direktur Utama Klinik Orange.

Sutan Syahrir menulis teks proklamasi pada tanggal 14 Agustus 1945, malam hari.

"Jadi kalau kita berbicara tentang detik-detik proklamasi, dari apa yang pernah saya baca, dari apa yang saya dengar penyampaian dari pelaku perjuangan, konon Sutan Syahrir merupakan sahabat kental dokter Sudarsono yang pada waktu itu beliau merupakan Direktur Klinik Orange yang kini RSD Gunung Jati Cirebon," katanya.

Baca juga: Tugu Pensil Cirebon, Ini Lokasi Pertama Pembacaan Teks Proklamasi Kemerdekaan RI, Bukan di Jakarta

"Ada catatan dan pitutur yang menjelaskan, bahwa di malam tanggal 14 Agustus 1945 di ruangan Direktur Klinik Orange, Sultan Syahril membuat oret-oretan, yang mana itu ternyata teks proklamasi," ujar Jajat saat berbincang dengan Tribun, Rabu (16/8/2023).

Usai menulis teks proklamasi, kata Jajat, Sutan Syahrir lalu memerintahkan dr Sudarsono untuk membacakan naskah tersebut, esok hari.

Sementara, Sutan Syahrir meninggalkan Kota Cirebon untuk pergi ke Jakarta.

"Dia (Sutan Syahrir) berpesan agar besok bada ashar naskah itu dibacakan oleh dr Sudarsono," ucapnya.

Keesokan harinya, dr Sudarsono pun membacakan teks proklamasi buatan Sutan Syahrir di simpang empat Alun-alun Kejaksaan, yang kini berdiri Tugu Pensil.

Di sana, dr Sudarsono membacakan teks itu yang didengar oleh masyarakat yang sedang ngabuburit.

"Pada waktu itu hari Rabu, bulan puasa pada saat ngabuburit, saat itu orang ramai tuh dengan terpaksa karena mendapatkan amanat, dokter Sudarsono membacakan teks itu, cuma saat itu orang gak tahu bahwa yang dibacakan itu teks proklamasi dan orang juga tidak tahu dokter Sudarsono itu siapa," katanya.

Baca juga: Arca Singasari Pulang ke Indonesia Setelah 3 Abad di Belanda, Akan Dikirim Tepat di Hari Kemerdekaan

"Hanya dikenal di kemudian hari, bahwa dia direktur Klinik Orange, saat itu juga tidak diketahui proklamasi itu apa maknanya yang dibacakan di kota kecil, yang membaca juga bukan tokoh pergerakan," ujar Jajat.

"Nah, setelah membacakan itu, dokter Sudarsono pergi menuju Rengasdengklok, yang ternyata Sutan Syahrir juga ada di sana," jelas dia.

Sumber: Tribun Cirebon
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved