Ridwan Kamil Resmikan Menara Kujang Sapasang dan Masjid Al Kamil di Jatigede Sumedang

Laporan Kontributor TribunJabar.id Sumedang, Kiki Andriana

TRIBUNJABAR.ID, SUMEDANG - Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, meresmikan Menara Kujang Sapasang di Jatigede, Kabupaten Sumedang, Minggu (13/8/2023). 

Selain menara, Ridwan Kamil juga meresmikan Masjid Al Kamil yang berarsitektur seperti bunga teratai putih. 

"Alhamdulillah, secara prinsip menara sudah bisa diresmikan," kata Ridwan Kamil seusai meninjau area dalam menara tersebut. 

Gubernur mengatakan, selanjutnya adalah penambahan-penambahan di area menara tersebut, seperti restoran dan Museum Kujang. 

Kujang menurut naskah Sunda kuno Siksa Kanda-ing Karesian adalah perkakas yang belakangan fungsinya menjadi senjata. 

Baca juga: Lahan Dekat Tugu Kujang Sapasang di Jatigede Sumedang Terbakar, Aset Terselamatkan Rp 1 Miliar

Di area Kujang Sapasang, akan dibikin Museum Kujang untuk menyimpan koleksi kujang-kujang tua berikut informasi sejarahnya. 

"Karena Menara Kujang ini bukan hanya visual sebagai monumen, namun juga edukasi budaya. Ada koleksi kujang berusia puluhan dan ratusan tahun dengan segala maknanya," kata Ridwan Kamil. 

Ridwan Kamil mengatakan, hadirnya dua bangunan itu, yakni masjid dan menara, menambah fungsi Waduk Jatigede. 

"Waduk yang semula hanya fungsi ekologis dan sumber daya air, sekarang punya nilai tambah, yakni pariwisata," katanya. 

Ridwan Kamil mengatakan, Jawa Barat kedatangan 70 juta wisatawan setiap tahun.

Jika setiap orang menghabiskan uang untuk wisata Rp 500 ribu hingga Rp1 juta, menurut dia, maka uang yang masuk sebesar Rp 35 triliun hingga Rp 76 triliun.

"Apalagi ditambahi inovasi," katanya. 

Baca juga: Sentra Kuliner Ikan Segera Rampung di Jatigede Sumedang, Bisa Lihat Pemandangan Waduk dari Sini

Emil mengatakan, budaya, agama, dan teknologi merupakan semangat yang diusung dalam pembangunan Masjid Al-Kamil dan Menara Kujang Sapasang. Keduanya berdiri di dua bukit yang dihubungkan dengan jembatan. 

"(Simbol) budayanya menara Kujang, agamanya ada masjid, dan jembatan baja menghubungkannya adalah teknologi," kata Emil. (*)