Puluhan Siswa SMP di Pangandaran Belum Bisa Membaca, Kadisdikpora Tak Malu: Saya Tetap Optimis

Saat ditanya apakah persoalan serupa terjadi di SMP lainnya di Kabupaten Pangandaran, Agus mengaku belum bisa memastikan.

Penulis: Padna | Editor: Ravianto
padna/tribun jabar
Adi Sumarna Kepsek SMP Negeri 1 Mangunjaya Kabupaten Pangandaran dimana puluhan siswanya belum bisa membaca dengan lancar. 

TRIBUNJABAR.ID, PANGANDARAN - Informasi mengejutkan tentang masih banyaknya siswa SMP yang belum bisa membaca di Pangandaran, langsung menarik perhatian Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) kabupaten tersebut.

Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Pangandaran, Agus Nurdin, mendatangi SMP Negeri 1 Mangunjaya, Jumat (4/8).

Agus mengaku segera datang ke SMP Negeri 1 Mangunjaya setelah membaca berita adanya puluhan pelajar di SMP tersebut yang tidak bisa membaca.

"Saya memotivasi teman-teman guru bahwa ini adalah tantangan. Kita tidak harus malu memiliki anak yang masih belum bisa membaca," ujar Agus kepada sejumlah wartawan di ruangan di SMP Negeri 1 Mangunjaya, kemarin.

"Kami memiliki anak-anak cerdas, anak-anak pandai. Kami juga tidak pernah malu karena memiliki anak-anak yang belum bisa membaca." 

Masih adanya puluhan siswa SMPN 1 Mangunjaya tidak bisa membaca, kata Agus, tentu akan menjadi catatan.

Baca juga: Puluhan Siswa SMP di Pangandaran Tak Bisa Baca, Kepsek Siapkan Teknik Ini Agar Mampu Cepat Membaca

"Ini menjadi catatan untuk kita bahwa rekan-rekan guru, baik di SD maupun SMP untuk memperhatikan satu persatu peserta didik dan memberi tambahan waktu, tambahan perhatian, tambahan pelajaran kepada anak yang butuh dan memang di bawah kemampuan teman-temannya," kata Agus.

Menurutnya, setiap anak pasti memiliki potensi bakat dan minatnya masing-masing. 

"Saya optimistis. Anak-anak yang belum bisa baca ini akan kami dorong dengan kerjasama teman-teman guru di SMP Negeri 1 Mangunjaya," katanya.

Agus Nurdin Kadis Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Pangandaran
Agus Nurdin Kadis Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Pangandaran (padna/tribun jabar)

Saat ditanya apakah persoalan serupa terjadi di SMP lainnya di Kabupaten Pangandaran, Agus mengaku belum bisa memastikan.

"Tapi, bagi saya, walaupun terjadi itu tidak masalah. Ini adalah evaluasi untuk kita dan kita akan mendorong terus agar kemampuan anak-anak bisa membaik," ucap Agus.

Fakta menyesakkan masih adanya puluhan siswa SMP di Pangandaran yang belum bisa membaca diungkapkan koordinator Gerakan Literasi Sekolah (GLS) di Pangandaran, Dian Eka Purnamasari, Kamis (3/8). 

Di SMP Negeri 1 Mangunjaya, Kecamatan Mangunjaya, tempatnya sehari-hari mengajar, kata Dian, ada 29 anak yang belum bisa membaca. Dua di antaranya bahkan sudah duduk di kelas IX, dan tengah bersiap menghadapi kelulusan.

"Kelas VII tercatat 11 siswa, kelas VIII 16 siswa, dan kelas IX ada 2 siswa," ujar Dian.

Dian mengatakan, salah satu penyebab para siswa itu belum bisa membaca karena proses belajar-mengajar di bangku sekolah dasar tidak efektif saat pandemi Covid-19.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved