Siswa SMP di Cianjur Alami Kekerasan

IRONIS, Belasan Siswa SMP di Cianjur Alami Kekerasan di Depan Guru, Dijemur dan Ditendang

Para pelaku tak bisa mengelak karena semuanya terekam dalam video berdurasi 30 detik yang kemudian juga tersebar di media sosial. 

Penulis: Fauzi Noviandi | Editor: Ravianto
Tangkap layar video
Sejumlah siswa SMP di Kecamatan Sukaluyu, Kabupaten Cianjur menjadi korban kekerasan dari seniornya, Jumat (21/7/2023). 

Tak hanya di Kabupaten Cianjur, perundungan juga menimpa puluhan siswa SMK Negeri 1, Kecamatan Gunungguruh, Kabupaten Sukabumi.

Perundungan dilakukan di areal persawahan di wilayah Kecamatan Gunungguruh, Kamis (20/7).

Seperti di Cianjur, perundungan ini juga terekam dan videonya tersebar di media sosial.

Dalam video terlihat puluhan siswa baru disuruh nyebur ke sawah lalu dan berjalan di atas tanah lumpur.  Akibatnya sejumlah siswa baru tak sadarkan diri sehingga harus dievakuasi ke rumah warga. 

Tak hanya disuruh mandi lumpur, para siswa baru juga dibariskan oleh seniornya dan dibentak-bentak.

Kepala SMKN 1 Gunungguruh, Ai Sumarni, mengakui adanya peristiwa itu. Namun, ia menyebut, perpeloncoan itu di luar agenda yang disiapkan oleh sekolah. 

Agenda hari itu, ujarnya, adalah kegiatan lintas alam dengan tujuan tadabur alam, mengenal lingkungan alam sekitar sekolah dengan cara menanam pohon-pohon. 

"Awalnya di pos pertama itu kita menanam pohon atau penghijauan. Kemudian kita bergerak dengan membuat lima pos dengan niat  membahagiakan anak dengan game (permainan) di setiap posnya. Itu yang kami rencanakan di awal," ujarnya saat ditemui di kantornya, Jumat (21/7).

"Namun, di pos 3 ternyata ada kawan-kawan yang mungkin kurang menyimak penjelasan dari kami bagaimana seharusnya, sehingga terjadi miskom, dan anak-anak itu diminta untuk turun ke sawah," tambahnya.

Terkait dengan adanya siswa baru yang pingsan saat perpeloncoan, Ai mengatakan sudah menanganinya, dan siswa tersebut sudah kembali sehat.

"Sebetulnya yang kecapean itu ada dua, tapi sudah kami obati dan tidak jadi masalah. Tapi pingsan yang sampai ke rumah sakit itu tidak ikut kegiatan justru."

"Dia punya riwayat penyakit jantung dan kami sudah mengobatinya ke RS Betha Medika. Bahkan sampai pulang ke rumahnya, anak sudah sehat kembali," ungkapnya. 

Ia mengatakan, evaluasi sudah mereka lakukan menyusul kejadian ini. Ia berharap kejadian serupa tak terulang. (fauzi noviandi/dian herdiansyah)

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved