MPLS Mulai Hari Ini, Fortusis Jawa Barat Siapkan Nomor untuk Tampung Pengaduan
Fortusis Jawa Barat membuka pengaduan untuk para siswa baru yang mendapatkan kekerasan fisik maupun psikis saat mengikuti MPLS.
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Forum Orang Tua Siswa (Fortusis) Jawa Barat membuka pengaduan untuk para siswa baru yang mendapatkan kekerasan fisik maupun psikis saat mengikuti masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS).
MPLS digelar serentak di semua sekolah mulai Senin (17/7/2023).
"Siswa dan orangtua yang mengetahui atau merasakan bahwa kegiatan MPLS mengandung kegiatan bersifat fisik atau psikis, harap segera melaporkannya ke kami Fortusis Jabar dengan nomor kontak 082218107596," ujar Koordinator Fortusis Jabar, Dwi Soebawanto, saat dihubungi pada Minggu (16/7/2023).
Dwi mengatakan, kekerasan dalam bentuk apapun tidak bisa dibenarkan.
Ia berharap, wakil kepala sekolah bidang kesiswaan dan para guru diberi tugas khusus untuk memandu dan memonitor kegiatan MPLS di sekolahnya masing-masing.
"Perlu diwujudkan sensitivitas di kalangan peserta didik, guru, pengelola sekolah sehingga tercipta budaya saling mengingatkan jika ada yang berkata atau berbuat yang mengandung kekerasan. Serta tak adanya pola pikir yang menganggap kekerasan sebagai hal lumrah," ujarnya.
Baca juga: 20 Contoh Kata-kata Kesan dan Pesan MPLS untuk Kakak OSIS, Menyentuh Hati dan Penuh Harapan
Dwi juga berharap dalam MPLS nanti ada penanaman nilai anti-kekerasan yang dilakukan secara kontinyu dan sistematis oleh manajemen sekolah yang diikuti keteladanan para guru. Pasalnya, sekolah memiliki aturan jelas tentang bentuk-bentuk konsekuensi pelanggaran yang tak menggunakan cara kekerasan dan memastikan hal itu dilakukan oleh para guru.
Selain soal MPLS, Dwi juga kembali menyinggung masih banyaknya kecurangan yang terjadi pada pelaksanaan penerimaan peserta didik baru (PPDB) tahun ini. Salah satunya dalam tahap dua jalur zonasi.
Banyak orang tua berbuat curang dengan mendadak mengubah kartu keluarga (KK).
"Bahkan, kalau perlu si anak dititipkan pembantu atau penjaga sekolah untuk aspek zonasi. Rekayasa yang ditemukan seperti itu demi anak apapun dilakukan termasuk memindahkan KK anak," ujarnya.
Untuk memasukkan anaknya ke sekolah tujuan, ada juga orang tua yang bekerja sama dengan oknum pihak penyelenggara atau operator.
Baca juga: 40 Kata-kata Ucapan Selamat Datang Siswa Baru yang Penuh Makna, Sampaikan Saat MPLS SMP dan SMA
"Itu ada pengaduannya ke kami. Orang tua siswa yang tak diterima mengatakan ke kami jika jelas ada anak yang diterima namun jaraknya lebih jauh dari mereka. Jadi, ini kan mengindikasikan adanya permainan di lapangan," ujarnya.
Dwi juga mengaku banyak menerima pengaduan dari Jabar, semisal dari Tangerang dan DKI Jakarta.
Padahal, kata Dwi, DKI Jakarta merupakan wilayah yang dekat dengan kekuasaan pusat yang semestinya dekat pula secara aturan dan mudah memperolehnya. Namun, faktanya tak seperti itu.
Baca juga: 20 Contoh Yel-yel Kreatif dan Lucu untuk MPLS SMP dan SMA, Buat Kelompok Makin Semangat
Dwi mengatakan, Fortusis sangat mendukung apa yang dilakukan Wali Kota Bogor, Bima Arya, yang melakukan inspeksi untuk memastikan alamat peserta PPDB itu benar atau palsu.
"Itu pula yang seharusnya dilakukan pula oleh pemimpin daerah di setiap wilayah," ujarnya. (muhamad nandri prilatama)
Banyak Kasus Keracunan, Fortusis Jabar Desak Pemerintah Berikan Uang ke Orangtua untuk Program MBG |
![]() |
---|
Curhat Pilu Ibu di Madiun Anaknya Dikeluarkan dari Sekolah saat Belajar di Kelas, Sempat Ikuti MPLS |
![]() |
---|
MPLS di SDN Rancamanyar 6 |
![]() |
---|
Study Tour Dilarang Dedi Mulyadi tapi Diperbolehkan Farhan, Fortusis Dukung Kebijakan Gubernur |
![]() |
---|
Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah, Dompet Dhuafa Yogyakarta Gelar Program Sekolah Sehat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.