Sebelum Ribut-ribut soal Nikuba, Aryanto Misel Ternyata Sudah Kembangkan APAR yang Dijual ke Jepang
Aryanto Misel ternyata tak cuma sukses mengembangkan Niku Banyu (Nikuba) yang dilirik produsen mobil di luar negeri.
Aryanto Misel mengatakan, dia tidak membutuhkan pemerintah maupun Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
Pernyataan tersebut ia utarakan dalam sebuah wawancara dengan stasiun TV berita nasional yang rekamannya beredar di media sosial.
Baca juga: Sosok Aryanto Misel Penemu Nikuba, Dulu Diremehkan, Kini Dilirik Lamborghini, Ducati & Ferarri
Aryanto membeberkan alasannya mengapa ia tidak membutuhkan pemerintah dan BRIN terkait Nikuba yang sudah dilirik negara lain.
Dikutip dari Kompas.com, Aryanto awalnya mengatakan bahwa ia merasa tidak sayang bila teknologi untuk mengembangkan Nikuba jatuh ke tangan negara lain.
Sebabnya, ia membutuhkan dana untuk melanjutkan riset dan tidak mau didanai oleh pihak manapun.
Setelah itu, ketika ditanya soal langkah yang bisa dilakukan pemerintah dan BRIN atas Nikuba, Aryanto berujar bahwa ia tidak membutuhkan kedua pihak ini.
Ia beralasan dirinya sudah 'dibantai' oleh pemerintah dan BRIN dan berencana menjual Nikuba Rp 15 miliar ke industri otomotif di Milan.
"Wah, saya enggak butuh mereka, Pak. Enggak butuh saya sudah 'dibantai' habis. Enggak mau," ujar Aryanto.
"Itu (Nikuba) mau saya tawarkan Rp 15 miliar," tambahnya.
Kepala BRIN Laksana Tri Handoko mengatakan, pihaknya akan menggelar konferensi pers mengenai pernyataan Aryanto yang menyatakan dirinya tidak membutuhkan pemerintah dan BRIN.
"Nanti Rabu akan ada tamu media di BRIN," kata Handoko kepada Kompas.com, Senin (10/7/2023).
Saat ditanya apakah BRIN masih akan menawari Aryanto untuk bekerja sama mengembangkan BRIN, Handoko tidak memberi jawaban.
Terpisah, keterangan BRIN yang diterima Kompas.com, Senin (10/7/2023), menyampaikan bahwa pertemuan BRIN dengan media untuk merespons pernyataan Aryanto bakal dihelat Kamis (13/7/2023).
"Betul (ada agenda membahas pernyataan Aryanto) untuk menjawab semua ini. Nanti kami agendakan untuk temu media. Hari Kamis," kata keterangan tersebut.
Diberitakan sebelumnya, Handoko mengatakan, pihaknya tidak dalam posisi memberi pengakuan atas suatu temuan saat ditanya soal ketertarikan negara lain terhadap Nikuba.
Kendati demikian, ia menegaskan bahwa BRIN dapat memfasilitasi masyarakat yang memiliki ide inovasi. Fasilitas tersebut diberikan BRIN kepada masyarakat melalui Fasilitasi Inovasi Akar Rumput (FIAR).
"Tetapi bukan memberi pengakuan," tandas Handoko, Kamis (6/7/2023).
"Yang terpenting, BRIN mendorong inventor atau inovator untuk bisa membuktikan secara ilmiah agar bisa diterima oleh komunitas," sambungnya.
Sebelumnya, pada Rabu (5/7/2023), Handoko juga sudah mengajak Aryanto untuk mengembangkan Nikuba secara bersama-sama.
Pasalnya, Nikuba adalah bahan bakar berbasis hidrogen yang memiliki banyak variasi dan temuan.
Ia menjelaskan, dalam ranah sains diperlukan kehati-hatian hingga temuan dapat dibuktikan secara saintifik.
"Kalau di sains, kita harus cukup berhati-hati, jadi kita akan melihat bersama-sama, kita kembangkan sampai terbukti secara saintifik bisa diterima oleh komunitas ilmiah," ujar Handoko. (*)
Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Tak Hanya Nikuba, Ini Karya Inovatif Aryanto yang Tak Dianggap Pemerintah-Akhirnya Dijual ke Jepang
Tabung APAR Meledak Tewaskan 1 Orang di Jakarta, Korban Sedang Mengisi Tabung |
![]() |
---|
Karyawan Toko Material Tewas Terbakar, Bupati Cianjur IMinta Cek Kelaikan Tempat Usaha dan APAR |
![]() |
---|
Damkar Sumedang Imbau Waspadai Colokan Kabel Sering Picu Kebakaran, Tempat Usaha Sebaiknya Ada APAR |
![]() |
---|
Ridwan Kamil Respons Pengembangan Nikuba Aryanto Misel: Saya Dukung, Teorinya Mudah Dipahami |
![]() |
---|
BRIN Respon Ucapan Viral Aryanto Misel Penemu Nikuba Sebut Tak Butuh Pemerintah, Akan Gelar Konpers |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.