21 Rekomendasi Brand Suplemen dan Obat Pelancar ASI untuk Ibu Menyusui

Selain dengan cara alami, obat pelancar ASI selalu menjadi pilihan para Moms baru untuk mencukupi kebutuhan Si Kecil

Istimewa
21 Rekomendasi Brand Suplemen dan Obat Pelancar ASI untuk Ibu Menyusui 

Jika obat tidak lagi diminum maka produksi ASI bisa berkurang. Kandungan pada obat ini akan mengalir melalui ASI, tetapi belum ada bukti obat ini bisa bermasalah pada Si Kecil yang disusui.

Efek samping yang umum dari obat ini Moms akan merasa sakit kepala, kegelisahan atau ngantuk.

Obat ini tidak boleh dikonsumsi lebih dari 12 minggu, juga tidak boleh digunakan oleh orang yang menderita depresi, gangguan kejang, asma atau tekanan darah tinggi.

2. Domperidone
Domperidone merupakan obat pelancar ASI paling ampuh di apotik yang sering diandalkan para Moms yang sedang menyusui.

Obat ini sebenarnya tidak dianjurkan untuk dikonsumsi oleh Moms yang aritmia jantung dan Moms yang sedang mengkonsumsi obat apapun yang menyebabkan aritmia jantung. 

Sebelum mengkonsumsi obat ini sebaiknya diskusikan terlebih dahulu ya Moms dengan dokter.

3. Sulpirid
Obat sulpirid kegunaan utamanya adalah untuk antipsikotik dan antidepresan, tetapi bisa juga meningkatkan kadar prolaktin, yang mana bisa meningkatkan pasokan ASI.

Pada obat ini tidak ditemukan efek samping secara langsung bagi Si Kecil yang sedang disusui oleh Moms yang sedang mengkonsumsi obat ini. 

Tetapi, setelah persalinan Moms biasanya memiliki risiko yang relatif lebih tinggi mengalami depresi dan obat ini kemungkinan menjadi penyebabnya.

Maka dari itu, obat ini harus dihindari oleh Moms yang memiliki riwayat depresi berat dan tidak digunakan dalam waktu yang lama. 

Efek samping dari obat ini yaitu kelelahan, edema tungkai, dan sakit kepala.

4. Chlorpromazine
Obat ini berfungsi untuk menekan produksi dopamin yang bisa meningkatkan kadar prolaktin dalam tubuh. Tetapi, obat ini memiliki efek samping yang bisa menaikkan berat badan Moms.

5. Thyrotrophin-releasing hormone (TRH)
TRH ini digunakan sebagai bahan untuk menilai fungsi tiroid yang mana bisa juga untuk meningkatkan pelepasan hormon prolaktin.

Tetapi penggunaan TRH untuk mempertahankan pasokan ASI memang jarang di Indonesia. 

Selain itu, dalam jangka panjang penggunaan obat ini dihubungkan dengan hipotiroid, walaupun belum ada bukti ilmiahnya.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved