Pembunuh Warga Bandung di Klaten Ungkap Kronologi Pembunuhan, dari Tuduhan Mencuri sampai Aksi Keji
Badan dan kepalanya ditemukan terpisah di rumah kontrakan, kepala di ruang tamu sementara badannya masih di kamar tidur.
TRIBUNJABAR.ID, KLATEN - Kasus pembunuhan disertai mutilasi menimpa seorang warga Bandung.
Ratna, perempuan 56 tahun yang memiliki KTP dengan alamat Cijawura itu ditemukan meninggal mengenaskan di rumah kontrakannya di Dukuh Dumung, Desa Nangsri, Kecamatan Manisrenggo, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, Kamis (22/6/2023).
Badan dan kepalanya ditemukan terpisah di rumah kontrakan, kepala di ruang tamu sementara badannya masih di kamar tidur.
Pelaku yang diketahui bernama Turah akhirnya menyerahkan diri ke kantor polisi.
TURAH mengaku, niat untuk mencelakai Ratna, rekan kerjanya, selalu berkecamuk di kepalanya sejak Ratna menuduhnya mencuri uang Rp 20 ribu, dua pekan lalu.
Itu membuatnya merasa sangat sakit hati.

Namun demikian, ujarnya, pembunuhan baru merasuki pikirannya tiga hari lalu. Sejak itulah, menurut Turah, ia pun mulai merencanakan aksi keji itu.
"Saya pakai pisau buat buka karung beras. Kalau golok untuk rumput yang disimpan di gudang," ujarnya di Mapolres Klaten, kemarin.
Turah juga mengaku tidak menyesal dengan apa yang telah ia lakukan itu.
Baca juga: Warga Bandung yang Jadi Korban Mutilasi di Klaten Ternyata Cuma Numpang Alamat, Ini Kata Pak RT
"Saya sakit hati. Saya merasa puas," ujarnya.
Meski berniat membunuh, Turah mengaku pada awalnya sama sekali tak memiliki niat untuk memutilasi Ratna.
"Kalau niat (memutilasi) enggak. Intinya biar saya puas saja," ujarnya.
Jarang Keluar
Ima (37), tetangga korban dan pelaku di Dusun Dumung, Desa Nangsri, Kecamatan Manisrenggo, Kabupaten Klaten, mengaku sama sekali tak mendengar atau melihat tanda-tanda keributan dari rumah yang ditinggali oleh korban dan pelaku.
Itu sebabnya, ia mengaku sangat kaget saat melihat mobil jenazah datang dan sejumlah polisi datang ke rumah itu pada Kamis (22/6) pagi.
"Tahunya pas pagi ada polisi datang sama mobil jenazah. Kalau semalam nggak ada apa-apa," ujarnya.
Menurut Ima, Turah baru tinggal sekitar tiga bulan tinggal di rumah yang dikontrak oleh korban.
Namun, korban sudah dua tahun mengontrak dan menetap di kampung tersebut.
"Selama ini jarang keluar atau bergaul, yang pria itu (pelaku) kalau keluar rumah saat pergi belanja saja. Lalu masuk lagi ke rumah," ujarnya.
Warga lainnya, Yanto (45), juga mengaku tidak terlalu kenal dengan pelaku yang tinggal di rumah tersebut.
"Tahunya mereka kerja mengemas beras dengan kemasan plastik. Biasanya ada orang datang mengantar beras dan mereka (korban dan pelaku) mengemas," ujarnya.
Kepala Desa Nangsri, Sumarjo juga mengaku tidak mengenal, baik kepada pelaku maupun korban.
Menurut Sumarjo, ia bahkan tak tahu seperti apa wajah orang-orang yang tinggal di rumah kontrakan itu.
"Sebab, belum pernah bertemu. Dia ngontrak di sini. Urus izinnya ke Pak RT dan RW," ujarnya.
Ia mengaku mendapat informasi ada warganya yang meninggal dunia setelah mendapat telepon dari Camat Manisrenggo.
"Saya dihubungi Pak Camat sekitar pukul 06.00 WIB. Lalu saya datang ke rumah kontrakan tersebut," ujarnya saat ditemui di kantornya, kemarin..
Ketika ia tiba di lokasi, ungkap Sumarjo, korban masih berada di dalam rumah. Namun, ia tak sampai masuk ke dalam rumah.
"Baru sekitar pukul 07.30 WIB, jenazah sudah dimasukan ke kantong jenazah, lalu dibawa ke rumah sakit oleh polisi," ujarnya. (tribunnetwork/almurfi syofyan/tri/wly)
Kisah Cinta Mbah Sarjono Kakek 67 Tahun Nikahi Janda Beda 16 Tahun, Baru 3 Bulan Kenalan Lewat HP |
![]() |
---|
Nenek Endang Didenda Rp115 Juta usai Putar Siaran Bola saat Halalbihalal, Ada Orang Asing Ambil Foto |
![]() |
---|
Warga Bandung Raya Boleh Lega, Bulog Belum Temukan Kasus Beras Oplosan |
![]() |
---|
5 Warga Bandung yang Dipulangkan dari Iran Ternyata Bukan TKI |
![]() |
---|
Kisah Mbah Sukiman Tekuni Profesi Unik Sejak 90-an Disebut 'Naib Kambing', Honor Rp 7 Juta Sebulan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.