Kasus Pencabulan di Ciamis Memprihatinkan, Bupati Herdiat Minta Masyarakat Sering Ikuti Pengajian

Bupati Ciamis H Herdiat Sunarya mengaku prihatin dengan maraknya kasus pencabulan di Ciamis. Dalam enam bulan terakhir ini ada 26 kasus pencabulan

|
Penulis: Andri M Dani | Editor: Darajat Arianto
TRIBUNJABAR.ID/ANDRI M DANI
Bupati Ciamis H Herdiat Sunarya mengaku prihatin dengan maraknya kasus pencabulan di Ciamis. Dalam enam bulan terakhir ini ada 26 kasus pencabulan. Ia minta masyarakat sering mengikuti pengajian dan mendengar ceramah agama. 

Laporan wartawan Tribunjabar.id, Andri M Dani

TRIBUNJABAR,ID,CIAMISBupati Ciamis H Herdiat Sunarya mengaku prihatin dengan maraknya kasus pencabulan di Ciamis.

Dalam enam bulan terakhir ini ada 26 kasus pencabulan dilaporkan dan ditangani Polres Ciamis.

“Kondisinya sudah sangat mengkhawatirkan,” ujar Bupati Ciamis H Herdiat Sunarya kepada Tribun dan wartawan lainnya usai pelepaan jamaah calon haji Kloter 60 JKS asal Ciaimis di Gedung Dakwah Islamic Center Ciamis, Kamis (15/6/2023) pagi.

Angka kejadian kasus pencabulan yang sudah dan sedang ditangani Polres Ciamis selama 6 bulan terakhir sebanyak 26 kasus.

Atau rata-rata tiap bulan terjadi 4 sampai 5 kasus cabul di Ciamis.

Baca juga: Tega, Pria di Ciamis Ini Gauli Anak Tirinya Berkali-kali hingga Hamil, Terancam Penjara 15 Tahun

Dan yang sangat memprihatinkan menurut Bupati Herdiat, kebanyakan pelakunya adalah keluarga korban sendiri.

“Pelakunya ada ayah kandung, bapak tiri atau paman korban. Orang-orang yang dekat dengan korban,” katanya.

Mayoritas dari korban adalah anak di bawah umur, yang masih duduk di tingkat SD/MI, SMP/MTs maupun tingkat SLTA.

Menurut Bupati Herdiat, korban akan mengalami trauma yang berkepanjangan. Masa depannya hancur, sekolahnya putus di tengah jalan.

“Kondisi ini menjadi keprihatinan bersama. Sehingga perlu dicari solusi jalan keluarnya. Perlu ada upaya-upaya pencegahan,” ucap Bupati Herdiat.

Dalam waktu dekat katanya perlu ada pertemuan untuk membahas upaya-upaya pencegahan.
Yakni, dengan melibatkan berbagai pihak, tak hanya kalangan birokrat dari dinas yang bersangkutan.

Baca juga: Lanjutan Kasus Guru Cunihin di Ciamis, 12 Siswa yang Diduga Jadi Korban Akan Diperiksa Ulang

Tentunya juga kalangan ulama, pondok pesantren, tokoh pendidikan, tokoh pemuda, tokoh masyarakat, akademisi, guru, tokoh perempuan, aktivis perlindungan perempuan dan anak. Serta berbagai pihak lainnya.

Perlu ada upaya cepat untuk melakukan upaya pencegahan dan mengantisipasi kemungkinan semakin maraknya kasus pencabulan tersebut.

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved