Ibu di Sukabumi yang Anaknya Tertimpa Timbangan Bikin Pengaduan Terbuka: Saya Sakit Hati

Zena Miftahul Jannah (26) ibu dari Khadijah Ghania Adhwa (4,8) korban timbangan besi gantung (dacin) membuat pengaduan terbuka.

Penulis: Dian Herdiansyah | Editor: Giri
Tangkapan layar
Unggahan ibu yang anaknya tertimpa timbangan di Posyandu Delima 14 Baros Kota Sukabumi. 

Laporan Kontributor Tribunajabar.id, Dian Herdiansyah 

TRIBUNJABAR.ID, SUKABUMI - Zena Miftahul Jannah (26) ibu dari Khadijah Ghania Adhwa (4,8) korban timbangan besi gantung (dacin) membuat pengaduan secara terbuka kepada Kementerian Kesehatan.

Kepala Khadijah bocor hingga dijahit karena insiden timbangan gantung itu.

Bukan cuma kepada Kementerian Kesehatan, pengaduan terbuka itu juga ditujukan kepada Gubernur Jabar, Ridwan Kamil, dan Wali Kota Sukabumi, Achmad Fahmi.

Zena menyampaikan surat terbuka tersebut, melalui akun media sosial instagram @jenamj_ Zena Miftahul Janah. 

Unggahan Zena di media sosialnya berupa video yang berisi foto-foto dan tulisan kronologi kajadian anaknya. 

"Surat pengaduan terbuka atas tragedi anak saya tertimpa timbangan Dacin dibagian kepala sampai bocor dan dijahit tgl 24 Mei 2023, di Poyandu Delima 14 Baros Kota Sukabumi," tulis dalam tayangan foto anaknya. 

Dalam unggahanya Zena juga menuliskan:

Tragedi menyesakkan atas kejadian anak saya 4 thn 8bulan dengan berat anak saya 18kg. Ketiban Timbangan Dacin bagian kepala atas bocor di Posyandu Kota Sukabumi.

Kepada Yth @kemenkes_ri, @ridwankamil, @dinkesjabar, @achmadfahmi.smi @dinkeskotasukabumi semoga kejadian benar-benar yang terakhir, wajib dipastikan benar-benar yg terakhir. Dan harus dijadikan pembelajaran untuk seluruh petugas terima kasih. 

Lantas Zena pun menyematkan tayangan video yang diunggahnya.

Baca juga: 3 Pelaku Perdagangan Orang di Sukabumi Dibekuk, Korbannya Tak Diperlakukan Manusiawi di Arab Saudi

"Dan terjadi lagiz kisah lama terulang kembali di tahun 2023," disertai gambar berlatar berita adanya peristiwa serupa yakni meninggalnya seorang bayi tertimpa timbangan tahun 2012.

Zena mengaku merasa kecewa terhadap pelayanan posyandu saat anaknya terluka akibat tertimpa timbangan.

Dia mengatakan pihak posyandu tidak ada yang melakukan pendampingan saat anaknya terluka.

"Saya sakit hati, sangat sakit hati. Mereka belum ada iktikad baik untuk datang ke rumah dengan alasan punya kesibukan masing-masing atau belum ada waktunya. Berarti anak saya tidak diutamakan atas tragedi kepala anak saya bocor akibat timbangan dacin di posyandu," katanya, Rabu (14/6/2023).

Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved