Ambulans Ngebut Makan Korban di Cianjur, Polisi Ungkap Hasil Pemeriksaan, Sopir Kurang Hati-hati
Ibu di Cianjur tewas setelah tertabrak mobil ambulans desa yang melaju dengan kecepatan tinggi
TRIBUNJABAR.ID, CIANJUR - Petaka dialami Sunarti (54). Warga Desa Bojong, Kecamatan Karangtengah, Kabupaten Cianjur itu tewas tertabrak mobil ambulans desa yang melaju dengan kecepatan tinggi di Jalan Raya Bandung, persis di persimpangan Bojong, Desa Bojong, Karangtengah, Sabtu (3/6).
Sobir mobil ambulans, Usep Saepudin, selamat dalam kecelakaan tersebut.
"Saat sopir dan mobil ambulans sudah diamankan. Kita masih memintai keterangan dari pihak sopir ambulan untuk proses hukum selanjutnya," ujar Kasat Lantas Polres Cianjur, AKP Anaga Budiharso, Minggu (4/6).
Anaga mengatakan, mobil ambulans tersebut adalah mobil ambulans milik Pemerintah Desa Cimacan, Kecamatan Cipanas.
Baca juga: Polisi Periksa Dua Saksi Dalam Kasus Ambulans Desa Cimacan Tabrak Wanita di Cianjur
Saat itu, ujar Anaha, ambulans sedang dalam perjalanan dari arah Bandung menuju Cianjur dengan kecepatan tinggi.
Namun, saat melintas di Jalan Sinagar di Kampung Sinagar, ambulans tiba-tiba berbelok ke arah Terminal Rawabango. Saat yang sama, tak jauh dari sana, korban sedang menyeberang jalan.
"Tak pelak, ambulans pun langsung menabrak korban," ujar Anaga. Korban meninggal di lokasi kejadian.
Selain memeriksa sopir ambulans, ungkap Anaga, saksi juga telah mereka periksa. Satu warga setempat yang melihat kejadian tabrakan.
Satu lainnya penumpang di mobil ambulans.
"Hasil pemeriksaan sementara, kecelakaan diduga terjadi karena human error, kurangnya kehati-hatian sopir ambulans," ujarnya.
Kepada Tribun Jabar, kemarin, Kepala Desa Cimacan, Deden Ismail, mengaku tak mengetahui persis bagaimana mobil ambulans milik pemerintah desanya bisa sampai menabrak orang hingga meninggal.
"Saya baru mengetahui kecelakaan itu setelah dihubungi sopir ambulans. Katanya, kecelakaan itu terjadi di belokan Rawabango," ucapnya.
Deden mengatakan, saat kecelakaan terjadi, mobil ambulans milik Pemdes Cimacan itu hendak membawa seseorang di wilayah Kecamatan Karangtengah, atas permintaan warganya.
"Ada warga saya yang meminta bantuan untuk membawa orang tuanya di Kecamatan Karangtengah untuk berobat ke RSUD Cimacan," ujarnya.
Baca juga: Seorang Ibu di Cianjur Tewas Setelah Tertabrak Ambulans Desa yang Melaju dengan Kecepatan Tinggi
Deden mengatakan, pihaknya sudah melakukan komunikasi dengan keluarga korban atas kecelakaan tersebut. Mereka berharap hal ini dapat diselesaikan secara kekeluargaan.
"Pemdes Cimacan sudah dua kali berkunjung ke rumah duka korban. Kita juga menanggung semua biaya pemakaman. Rencananya, kita besok akan kembali mengunjungi rumah korban," ujarnya.
Jadi Sorotan
Sopir mobil ambulans desa belakangan kerap mendapat sorotan karena dianggap kerap mengemudikan mobil ambulansnya secara ugal-ugalan.
Kepala Dishub Purwakarta, Iwan Soeroso Soediro, pekan lalu, bahkan menyampaikan hal itu secara blak-blakan melalui melalui pesan suara di WhatsApp, yang kemudian menyebar di media sosial.
Pesannya membuat ratusan sopir ambulans desa di Kabupaten Purwakarta, tersinggung dan marah. Mereka berunjuk rasa di Kantor Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Purwakarta, Jumat (2/6) siang.
Kepada Tribun Jabar, Kadishub Iwan Soeroso, mengatakan, ia memang sengaja membuat pesan suara untuk mengkritisi cara berkendara oknum sopir ambulans yang menurutnya kerap membahayakan.
Baca juga: Ratusan Sopir Ambulans Desa di Purwakarta Demo, Tersinggung Disebut Sering Ugal-ugalan
Karena gaya mengemudi yang ugal-ugalan itu, ujarnya, ia bahkan sempat nyaris menjadi korban tertabrak mobil ambulan.
"Sesuai yang ada di voice note (pesan suara), jadi kejadiannya sekitar malam Selasa lah pukul 20.30 WIB, saya lagi mantau anggota. Pas di Jalan Baru, saya melihat lampu strobo ambulans dari kejauhan. Saya sudah ke pinggir, tapi sopir ambulans itu bawa mobilnya zig-zag (berliku) dan memakan jalan orang, hampir ke bahu jalan. Saya hampir tertabrak, padahal jalan lenggang," kata Iwan.
Tak hanya kali itu, Iwan juga mengaku kerap melihat aksi oknum sopir ambulans di jalanan yang bisa membahayakan pengendara lain.
"Itu yang terakhir pas saya lagi pakai motor. Pada bulan April lalu, mobil saya nyaris terserempet mobil ambulans. Itu saya baru keluar dari minimarket, terus sering juga melihat. Kemarin itu mungkin puncaknya. Makanya saya boleh dong memberikan masukan atau kritik agar tidak terjadi hal yang tidak kita inginkan, kayak kejadian di Pangandaran. Awalnya bawa pasien, terjadi tabrakan meninggal kemudian malah dibawa oleh ambulans lain, jadi jenazah," katanya.
(fauzi noviandi/deanza falevi)
tewas tertabrak
ambulans desa
ambulans
Kabupaten Cianjur
Kabupaten Sukabumi
Anaga Budiharso
Iwan Soeroso Soediro
Imbas Kasus Kesehatan Raya di Sukabumi, Amusi Laporkan Empat Dinas ke Kejaksaan |
![]() |
---|
Layanan Kesehatan di Sukabumi Dinilai Amburadul, Amusi Sebut Pemda Gagal Jalankan Tugas Dasar |
![]() |
---|
Jual Traktor Bantuan DPR RI Senilai Rp 120 Juta, Petani di Cianjur Diancam Penjara Seumur Hidup |
![]() |
---|
Fakta di Balik Bayi Meninggal Usai Dirawat 3 Hari di IGD: RSUD Palabuhanratu Sukabumi Tak Punya PICU |
![]() |
---|
KDM Bakal Banyak Bangun Jembatan agar Anak Tak Perlu Lagi Seberangi Sungai seperti di Sukabumi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.