Belasan Kambing Mati Mendadak, Sebelumnya Tunjukkan Tanda-tanda PMK, Peternak Khawatir

Sebelum kambingnya mati, gejala fisik dan perilaku ternaknya seperti PMK. Diduga belasan kambing di Lampung Tengah ini mati diduga terkena PMK

Tribun Jabar/Dian Herdiansyah
Ilustrasi Kambing - Sebanyak 17 ekor kambing milik peternak di Dusun Penengahan, Kampung Bandar Jaya Timur, Kecamatan Terbanggi Besar Lampung Tengah mati mendadak. 

TRIBUNJABAR.ID, LAMPUNG - Sebanyak 17 ekor kambing milik peternak di Dusun Penengahan, Kampung Bandar Jaya Timur, Kecamatan Terbanggi Besar Lampung Tengah mati mendadak.

Diduga belasan kambing di Lampung Tengah ini mati diduga terkena Penyakit Mulut dan Kuku atau PMK.

Wanto, salah satu peternak di Lampung Tengah mengatakan, sebelum kambingnya mati, gejala fisik dan perilaku ternaknya seperti PMK.

"Dalam kurun waktu satu bulan, kambing di Dusun Penengahan mati dengan gejala mulut luka seperti sariawan, tidak mau makan, dan di sekitar leher terdapat benjolan," kata Wanto.

Ia menceritakan detik-detik lima kambingnya mati. Awalnya, kambing mendadak tidak mau makan, akhirnya tak mau berdiri dan mati.

Baca juga: Menikmati Daging Kambing Guling 16 Kilogram Untuk Buka Puasa dalam Program Feast of Ramadan

"Padahal, sebelumnya kondisi kambing sehat dan nafsu makannya bagus, tidak ada tanda sakit atau masuk angin (penyakit umum pada kambing).

Selain mendadak, matinya juga tidak wajar," katanya saat dikonfirmasi, Rabu (31/5).

Wanto menuturkan, di Penengahan bukan hanya dirinya saja yang kambingnya mengalami kematian dengan gejala serupa.

Adapun 12 kambing lainnya yang mati dengan gejala yang sama adalah kambing milik tetangganya, diantaranya milik Misjoyo mati 5 ekor, Tukiman 5 ekor, Bagio 1 ekor, dan milik Mislan 1 ekor.

Alih-alih memperoleh cara pengobatan, Mislan mengaku gejala tersebut kian hari kian bertambah.

Kondisi kambing Wanto yang lemas lalu mati. Belasan kambing di Lampung Tengah diduga terkena Penyakit Mulut dan Kuku atau PMK.

Bahkan, gejala yang disinyalir adalah PMK itu menjamur dan bertahap menjangkit kambing peternak.

"April hingga Mei kematian kambing terus bertambah, peternak bingung dan khawatir," kata dia.

Wanto khawatir, penyakit yang mendadak dan akut seperti itu adalah virus yang mudah menular seperti PMK.

Jikalau benar, dirinya dan peternak kambing akan kelabakan karena pada umumnya PMK tidak mengganggu peternak kambing.

Terlebih, mendekati hari raya Iduladha yang menjadi momentum peternak untuk mencari rezeki dari hasil ternaknya.

Baca juga: Ini Harga Hewan Kurban Sapi dan Kambing di Indramayu Jelang Hari Raya Iduladha 2023

"Kalau jelang Iduladha harga anjlok karena penyakit, atau bahkan kambing mati, kita sudah pasti merugi," katanya.

Ia berharap ada perhatian dari pemerintah untuk memastikan jenis penyakit itu.

Kemudian, sambung Wanto, adanya arahan dan pemahaman tentang penyakit yang disebabkan oleh virus sangat dibutuhkan. Sehingga peternak bisa bertahan sampai idul adha, bahkan seterusnya.

"Saya berharap penyakit ini bisa kita tau sebabnya dan obatnya, jadi kita nggak bingung dan rugi," ujar Wanto.

(tribunnetwork/fajar ihwani sidiq)

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved