Prabowo Marahi Mantan Menteri karena Injak Semut, Dedi Mulyadi : Semut Saja Dilindungi Apalagi Kamu

Di balik penampilannya yang gagah dan tegas, siapa sangka seorang Prabowo Subianto ternyata memiliki komitmen

Editor: Ichsan
dok.dedi mulyadi
Hashim Djodjohadikusumo dan Dedi Mulyadi 

TRIBUNJABAR.ID – Di balik penampilannya yang gagah dan tegas, siapa sangka seorang Prabowo Subianto ternyata memiliki komitmen yang kuat untuk menjaga semesta. Bahkan mantan menteri pun sempat dimarahi karena menyakiti semut.

Kisah itu diungkapkan adik Prabowo, Hashim Djojohadikusumo saat bincang santai dengan Kang Dedi Mulyadi (KDM) di Jakarta, kemarin. Dalam obrolan itu KDM pun mengupas kedekatannya dengan Hashim yang terjalin sudah sejak lama.

“Saya kenal beliau bukan karena politik, tapi karena budaya. Waktu patung dirobohkan saya sendiri tak ada yang menemani, saya seperti sendiri menegakkan nilai kearifan budaya, mengurus nilai seni Indonesia, kok semua diam,” ujar Dedi Mulyadi .

Kala itu Hashim yang tengah di London membaca berita sejumlah patung wayang di Purwakarta dirusak dan dirobohkan oleh oknum kelompok radikal. Tak lama Hashim pun pulang ke Indonesia untuk menemui Kang Dedi Mulyadi yang saat itu menjabat sebagai Bupati Purwakarta.

Baca juga: Rekam Jejak Dedi Mulyadi, dari Tukang Ketik hingga Pindah Partai Politik, Perjalanan Tidak Instan

Hashim Djodjohadikusumo dan Dedi Mulyadi di Jakarta
Hashim Djodjohadikusumo dan Dedi Mulyadi di Jakarta

Dari situlah mulai terjalin komunikasi antara keduanya. Hashim dan KDM ternyata memiliki kesamaan untuk melestarikan budaya sebagai warisan leluhur Nusantara yang harus dijaga.

Selain bincang soal budaya, Dedi Mulyadi yang juga Wakil Ketua Komisi IV DPR RI itu pun menanyakan perihal rekam jejak keluarga Prabowo dan Hashim yang ternyata komitmen menjaga satwa liar. Salah satunya harimau dan orang utan.

Hashim mengaku memiliki empat tempat yang dijadikan perlindungan satwa liar seperti di Bali dan Sumatera Barat. Cerita yang paling unik adalah saat ia melepasliarkan dua harimau kembar jantan dan betina yang diberi nama Putra dan Putri.

“Itu bukan kebun Binatang tapi kami menampung, merawat, setelah fit (harimau) kembali ke habitatnya. Sudah ada delapan ekor harimau yang kita lepasliarkan,” kata Hashim.

Saat melepasliarkan Putra dan Putri ada kejadian menarik. Petugas dari konservasi malah melepas hewan buas itu tidak di tengah hutan melainkan di pesisian dekat jalan. Tidak hanya berbahaya, kedua harimau itu malah duduk kebingungan dan tak mau masuk hutan.

Karena tak mau masuk hutan, kedua harimau itu pun kembali dibawa ke tempat penampungan milik Hashim. Hingga akhirnya Hashim mengerahkan helikopter untuk melepasliarkan kedua harimau tersebut ke habitatnya yang berada di tengah hutan.

“Putri sudah dilepas. Nah yang Putra ini sekarang malah jinak, tambah gemuk, tidak mau dia (dilepasliarkan), mungkin sudah keenakan. Padahal itu saudara tapi mungkin memang beda karakter,” ucapnya.

Rupanya cerita Hashim dianggap tak seberapa dibanding dengan kakaknya, Prabowo. Ia menyebut kakaknya tak mentolerir siapapun untuk mengganggu hewan meskipun berukuran sangat kecil.

“Pak Prabowo lebih ekstreme dari saya, sampai semut tidak boleh diganggu, ular, kupu-kupu, cicak, semua makhluk di tempatnya gak boleh diganggu,” ujar Hashim.

Pernah satu waktu, kata Hashim, kakaknya marah pada mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo karena menginjak-injak semut yang hidup di Hambalang tempat tinggal Prabowo.

“Edhy itu dia pernah sampai dibentak, dimaki gara-gara injak-injak semut. Kan di Hambalang ada jalan raya dari ujung ke ujung ada semut dan itu ada habitatnya tidak boleh diganggu. Edy waktu itu iseng injak-injak, Prabowo marah sekali,” ucapnya.

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved