Keracunan Massal di Purwakarta

Keracunan Massal di Purwakarta Diduga dari Olahan Daging, Juru Masak:Saya Juga Makan, Enggak Apa-apa

Gejala keracunan yang dialami warga, di antaranya adalah mual, muntah, serta diare. Korban keracunan dibawa ke pos kesehatan

Penulis: Deanza Falevi | Editor: Seli Andina Miranti
Tribun Jabar/Deanza Falevi
Lokasi dapur yang menjadi tempat masak olahan daging yang diduga sebabkan ratusan warga di Kampung Cisaray, Desa Sukajadi, Kecamatan Pondoksalam, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, alami keracunan, Kamis (18/5/2023). 

Laporan Wartawan Tribunjabar.id, Deanza Falevi

TRIBUNJABAR.ID, PURWAKARTA - Ibu Uyuh, warga Kampung Cisaray, Desa Sukajadi, Kecamatan Pondoksalam, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, tak menyangka daging yang ia masak untuk hajatan pernikahan diduga membuat ratusan orang yang menyantapnya keracunan massal.

Ratusan orang yang hadir ke hajatan tersebut pada Minggu (14/5/2023) kemarin, diduga alami gejala keracunan usai menyantap olahan makanan yang dimasak oleh ibu Uyuh.

Warga yang menyantap hidangan hajatan pernikahan di Kampung Cisaray itu baru mengalami gejala sejak (Selasa 16/5/2023) kemarin.

Gejala keracunan yang dialami warga, di antaranya adalah mual, muntah, serta diare. Korban keracunan tersebut akhirnya dilarikan ke sejumlah pos kesehatan, seperti Puskesmas Pondoksalam serta RSUD Bayu Asih.

Baca juga: Update Keracunan Massal di Purwakarta, Terungkap Kandungan Toksik di Sampel Makanan

Ibu Uyuh mengatakan, ia memasak olahan daging sebanyak 30 Kg yang sudah disiapkan oleh keluarga yang punya hajatan sehari sebelum acara dimulai, yakni pada Sabtu (14/5/2023). Ia mengaku bahwa daging dalam kondisi segar berwarna merah seperti baru dipotong.

"Daging sapinya bagus, kok, engga bau sama pucat, segar seperti baru dipotong. Sampai ke saya juga langsung dimasak dengan yang lain," ucap Uyuh saat ditemui Tribunjabar.id di dapur warga Kampung Cisaray, Kamis (18/5/2023).

Dalam proses masak daging tersebut, ia mengaku bahwa tidak ada yang dimasukan ke masakan kecuali bumbu dapur.

"Engga ada masukin aneh-aneh, masak aja seperti biasa digodog dulu bumbunya baru daging dimasukin," katanya.

Dirinya juga mengaku bahwa ia juga memakan daging olahannya dan tidak terjadi apa-apa seperti warga yang alami keracunan.

"Enggak apa-apa tuh saya, pihak keluarga sama orang yang tinggal dekat rumah hajatan juga tidak ada yang alami masalah, yang keracunan, kan diduganya habis hajatan di tempat lain juga," kata Ibu Uyuh.

Saat ditelusuri ke tempat pembelian daging yang diduga sebabkan ratusan warga keracunan itu, Tribunjabar.id bertemu dengan Riski Mulyadi selaku pemilik.

Riski mengaku bahwa daging yang diberikan ke keluarga yang hendak hajatan di Kampung Cisaray itu masih segar dan dipotong di hari yang sama.

Baca juga: Ternyata Ini Kandungan pada Daging Sisa Hajatan yang Sebabkan Ratusan Warga di Purwakarta Keracunan

"Jadi dipotong itu sesuai pesanan pas hari Sabtu (14/5) kemarin, karena ada pesanan untuk hajatan di desa yang lain juga akhirnya kami potong lembu (kerbau) untuk kebutuhan 75 Kg," kata Riski.

Ia menjelaskan, di tempat hajatan yang berbeda, tidak ada masalah seperti yang terjadi di Kampung Cisaray.

"Di desa lain tak ada masalah, tapi di Kampung Cisaray saja banyak yang alami keracunan," katanya.(*)

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved