TKW Garut Hilang Kontak

Keluarga Ela TKW Garut yang Hilang Kontak di Arab Datangi Polisi, Memohon Perlindungan Hukum

Ela sebelumnya pernah bekerja ke Dubai dan Singapura, naun dua-duanya bermasalah. Sang adik menyebut Ela dideportasi

Tribun Jabar/ Sidqi Al Ghifari
Keluarga Ela Lastari TKW di Riyadh yang hilang kontak, memohon perlindungan hukum ke Polres Garut, Polda Jabar, Senin (15/5/2023). Berharap Ela segera pulang dengan selamat ke tanah air. 

Laporan Kontributor Tribunjabar.id Garut, Sidqi Al Ghifari

TRIBUNJABAR.ID, GARUT - Keluarga Ela Lastari (yang sebelumnya tertulis Ela Yuliani) TKW yang hilang kontak di Riyadh, Arab Saudi, membuat permohonan bantuan hukum ke Polres Garut, Senin (15/5/2023).

Permohonan tersebut dilakukan pihak keluarga sebagai upaya pemulangan Ela dari Arab Saudi.

Adik kandung Ela, Uli Yulipah (33) mengatakan, keluarga berharap proses pemulangan Ela Lestari berjalan dengan cepat.

"Kami sudah khawatir, mudah-mudahan prosesnya cepat. Hari ini kami membuat permohonan ke Polres Garut," ujarnya kepada Tribunjabar.id.

Uli menuturkan, kakak kandungnya itu sempat mendatanginya sebelum berangkat ke Arab Saudi.

Ela datang dengan maksud memberitahukan bahwa dirinya akan kembali menjadi TKW.

"Sebelumnya pernah ke Dubai, terus ke Singapura, dua-duanya bermasalah, dideportasi," ungkapnya.

Uli menyebut, saat itu dirinya sempat melarang kepergian Ela ke Timur Tengah, namun larangan nya itu tidak dituruti oleh Ela.

Saat itu ia tidak bisa berbuat banyak, kakak kandungnya itu, menurutnya, bersikukuh untuk berangkat.

"Sudah diingatkan, Teh kan lebih baik jangan, takut kayak dulu lagi bermasalah lagi. Tapi ya dia keukeuh mau berangkat, katanya ingin merubah nasib," ungkapnya.

Ia menjelaskan, setelah itu pihaknya tidak pernah menerima informasi apapun tentang kondisi Ela saat di Arab Saudi.

Baca juga: TKI Garut yang Hilang Kontak di Arab Diduga Jadi Korban TPPO, Sulit Dilacak Kalau Kasusnya Begini

Ela menurutnya tidak pernah menghubunginya kembali setelah keberangkatannya.

"Ya tau-tau sekarang ada informasi mau pulang, informasi itu pertama kali disampaikan oleh pengasuh anaknya, bahwa Ela mendapat kekerasan dan ingin pulang," ujarnya.

Pihak keluarga saat ini berharap, Ela segera kembali ke tanah air dalam kondisi selamat.

Ia menyebut, jikalau nanti kepulangan Ela tanpa membawa uang, hal tersebut tidak masalah.

"Yang penting pulang selamat, tidak apa-apa rizki masih bisa dicari bareng-bareng, ya yang namanya juga ke saudara pasti khawatir," ucapnya.

Anggota Komisi V DPRD Jawa Barat, Enjang Tedi mengatakan, Polres Garut mengarahkan pihak keluarga membuat surat permohonan perlindungan.

Isi surat tersebut memuat kronologi keberangkatan hingga terakhir hilang kontak.

"Kalo bikin laporan, ini belum jelas, karena PT penyalurnya tidak jelas, keluarga belum mengetahui," ungkapnya saat mendampingi keluarga Ela di Polres Garut.

Ia menuturkan surat permohonan perlindungan tersebut manfaatnya untuk meminta advokasi terhadap lembaga terkait, yaitu Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI).

Baca juga: BREAKING NEWS,TKW Asal Garut Hilang Kontak di Ryadh, Sempat Menangis Minta Tolong Ingin Pulang

Setelah ini menurutnya, BP2MI akan melakukan advokasi Ela beserta keluarganya, ia berharap BP2MI segera melakukan koordinasi dengan pemerintah di Arab Saudi.

"Kita juga sebelumnya sudah berkoordinasi dengan BP2MI, dan mereka mengarahkan keluarga untuk lebih dulu melapor ke Polres Garut," ungkapnya.

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved