Pemprov Akhirnya Perluas TPA Sarimukti, Volume Sampah Sudah Melebihi Kapasitas

Pemerintah Provinsi Jawa Barat akhirnya memutuskan untuk memperluas lahan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sarimukti di Kabupaten Bandung Barat (KBB).

Penulis: Muhamad Syarif Abdussalam | Editor: Januar Pribadi Hamel
hilman kamaludin/tribun jabar
Tumpukan sampah yang mulai menggunung di TPA Sarimukti, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Rabu (3/5/2023). 

TRIBUNJABAR.ID - Pemerintah Provinsi Jawa Barat akhirnya memutuskan untuk memperluas lahan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sarimukti di Kabupaten Bandung Barat (KBB).

Perluasan terpaksa dilakukan menyusul kondisi sampah di sana yang sudah melebihi kapasitas TPA. Selama ini TPA Sarimukti menampung sampah dari sejumlah kota dan kabupaten di Bandung Raya.

Keputusan perluasan TPA ini diungkapkan Gubernur Jabar, Ridwan Kamil saat ditemui seusai Rapat Pimpinan di Gedung Sate, Kota Bandung, Rabu (10/5).

"TPA Sarimukti saya putuskan untuk segera diperluas sekitar enam hektare," ujar Gubernur.

Kang Emil, begitu Ridwan Kamil akrab disapa, mengatakan perluasan TPA Sarimukti akan menggunakan lahan yang sudah ada di sana sehingga tidak perlu lagi pembebasan lahan.

"Bukan pembebasan (lahan) karena sudah ada alokasi lahannya, cuma belum dikonstruksi. Jadi seperti cadangan yang akan dipakai," katanya.

Kang Emil memastikan perluasan lahan TPA Sarimukti akan dilakukan dalam beberapa hari ke depan. Tak hanya lahannya perluasan lahan, ungkap Gubernur, pemprov juga akan memperbaiki alat-alat berat yang selama ini rusak untuk menunjang kelancaran proses pemindahan sampah.

"Dalam hitungan hari atau minggu ini, ditambah dengan perbaikan alat berat, diharapkan dalam hitungan hari sudah lancar lagi," ujar Kang Emil.

Pascalibur Idulfitri 1444 Hijriah, sampah di TPA yang berada di Cipatat, KBB itu melonjak tajam hingga 15 juta ton.

Ini membuat TPA Sarimukti overloaded. Akibatnya, banyak sampah yang belum terangkut di empat wilayah yang memanfaatkan TPA Sarimukti, yaitu Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, dan Kota Cimahi.

"Semoga secepatnya persoalan sampah ini selesai dengan perluasan lahan. Ini juga untuk mencegah kejadian longsor seperti di TPA Leuwigajah," harap Emil.

Emil juga meminta kawasan Bandung Raya melakukan pengurangan volume sampah agar tidak 100 persen sampahnya dibuang ke TPA Sarimukti.

"Saya minta pengurangan sampah di hulunya, yaitu kabupaten/kota yang memanfaatkan TPA Sarimukti. Diperkuat oleh bupati dan wali kota, salah satunya dengan mengampanyekan zero waste, karena tidak bisa 100 persen sampah dibuang ke Sarimukti," pinta Emil.

Sebelumnya, untuk menangani masalah penumpukan sampah di berbagai Tempat Pembuangan Sementara (TPS) di Kota Bandung, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Jabar juga kembali mengaktifkan zona 1 Tempat Pengolahan dan Pemrosesan Akhir Sampah (TPPAS) Regional Sarimukti.

Menurut Kepala DLH Jabar Prima Mayaningtias penumpukan sampah di TPS terjadi karena tonase sampah yang dikirim ke Sarimukti dari Kota Bandung terus meningkat. Tercatat, kiriman sampah pada Januari 2023 lalu sebanyak 33,955 ton. Februari 2023 sebanyak 36.726 ton, dan Maret 2023 sebanyak 38.742 ton.

“Ada tren kenaikan tonase rata-rata sebesar 8,1 persen. Pada saat Lebaran meningkat sampai dengan 12 persen,” kata Prima saat berkunjung ke TPPAS Regional Sarimukti, Selasa (9/5).

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved