Mobil Damkar Sumedang Tak Kunjung Diperbaiki, Biayanya Ternyata Mengendap di Satpol PP

Pemerintah Kabupaten Sumedang ternyata sudah menyiapkan anggaran untuk memperbaiki mobil pemadam kebakaran (damkar) yang sudah berbulan-bulan mangkrak

Penulis: Kiki Andriana | Editor: Januar Pribadi Hamel
TRIBUNJABAR.ID/KIKI ANDRIANA
Kondisi bangkai mobil damkar milik Pemkab Sumedang yang mogok selama 6 bulan, Rabu (26/4/2023). 

TRIBUNJABAR.ID - Pemerintah Kabupaten Sumedang ternyata sudah menyiapkan anggaran untuk memperbaiki mobil pemadam kebakaran (damkar) yang sudah berbulan-bulan mangkrak di garasi karena mengalami kerusakan.

Dana perbaikan mobil damkar itu rupanya mengendap di Sekretariat Satpol PP dan tak kunjung bisa dipergunakan.

"Biaya servis itu di sekretariat, kami tidak bisa apa-apa," ujar Kepala Bidang Damkar Satpol PP Sumedang, Cece Ruhiyat, Kamis (27/4).

Cece mengatakan Bidang Damkar yang dipimpinnya tidak memegang uang sama sekali. Namun, dia telah berbicara dengan Sekretaris Satpol PP Sumedang terkait anggaran itu.

Baca juga: Suara Hati Personel Damkar Sumedang: Idealnya Satu Kecamatan Punya Satu Armada Pemadam Kebakaran

"Dengan Sekdis kami telah bicara, agar secepatnya penanganan mobil-mobil rusak dilakukan, dan tugas itu (beserta anggarannya) akan dilimpahkan ke Bidang dan UPT," kata Cece.

Cece mengatakan, untuk memperbaiki satu unit mobil damkar dianggarkan Rp 30 juta. Dengan demikian, untuk perbaikan dua unit mobil water supply yang mogok diperlukan Rp 60 juta.

"Saat ini hanya ada tiga unit mobil damkar yang bisa difungsikan. Itu sangat kurang, sangat-sangat kurang untuk menjangkau 26 kecamatan. Bayangkan dari Darmaraja ke Cibugel, kalau response time harus 15 menit, sangat tak mungkin," katanya.

Dua unit mobil pemadam kebakaran milik Bidang Damkar Satpol PP Sumedang dan UPT Damkar Sumedang Kota terpaksa dibiarkan di garasi karena harus turun mesin. Satu mobil telah mogok sejak dua minggu lalu. Namun, satu lainnya sudah mogok selama enam bulan.

Akibat mogoknya kedua mobil damkar itu, saat kebakaran terjadi di Cimalaka, Selasa (25/4) lalu, para petugas terpaksa datang tanpa mobil pemadam. Akibatnya, alih-alih mempercepat pemadaman api dengan menggunakan water supply, para petugas akhirnya ikut sibuk menyiram kobaran api menggunakan ember, karena hanya itu yang bisa mereka lakukan.

"Ya bagaimana, mau berangkat tak ada mobil pemadamnya. Sudah enam bulan mogok," kata Danton Damkar Sumedang, Yayat, Rabu (26/4).

Padahal, kata Yayat, jika uangnya ada, perbaikan mobil damkar ini tak akan membutuhkan waktu yang lama.

Akibat mogoknya dua mobil damkar ini, upaya pembersihan material tebing longsor yang menutup separuh jalan di Desa Girimukti, Kecamatan Sumedang Utara, Kabupaten Sumedang, Rabu (26/4) sore juga memakan waktu lama.

Pembersihan yang seharusnya bisa selesai beberapa jam, baru bisa tuntas, Kamis (27/4) dinihari. Itupun, material longsor baru dapat dievakuasi ke pinggir jalan, belum dievakuasi ke tempat yang jauh.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumedang menyebutkan evakuasi hingga material betul-betul bersih dari lokasi kejadian merupakan tugas PUPR Provinsi Jawa Barat sebab jalan yang tertimbun berstatus jalan provinsi.

"Yang di Girimukti sudah dikepinggirkan, akan diangkut oleh PUPR Provinsi hari ini, karena tadi malam tidak memungkinkan," kata Kepala Pelaksana BPBD Sumedang, Atang Sutarno kepada TribunJabar.id.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved