Marak UMKM Jual Produk Impor, Kemenkop UKM Siapkan Sistem Aggregator Binaan agar Cinta Produk Lokal

Staf Khusus Menteri Koperasi dan UKM Bidang Pembedayaan Ekonomi Kreatif, Fiki Satari, mengatakan pemerintah siapkan sistem aggregator binaan UMKM.

istimewa
Staf Khusus Menteri Koperasi dan UKM Bidang Pembedayaan Ekonomi Kreatif, Fiki Satari, menyebutkan pemerintah sudah siapkan sistem aggregator binaan UMKM untuk mengajak UMKM banggakan produk lokal. 

Laporan Wartawan TribunJabar.id, Muhamad Syarif Abdussalam

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Sekelumit permasalahan yang dialami para pelaku usaha mikro atau UMKM tengah menjadi fokus pemerintahan saat ini. UMKM di Indonesia, termasuk Jawa Barat, didorong meninggalkan ketergantungan pada produk impor dan mulai menggunakan produk lokal berkualitas.

Staf Khusus Menteri Koperasi dan UKM Bidang Pembedayaan Ekonomi Kreatif, Fiki Satari, mengatakan saat ini tengah viral mengenai UMKM yang menjual produk impor.

Pihaknya pun mendorong agar UMKM ini bertransformasi menjadi UMKM pengguna bahan baku produk lokal.

Di sisi lain, Fiki Satari pun menginginkan pelaku UMKM memiliki hubungan yang lebih dekat lagi kepada pemerintah mengenai permasalahan yang mereka miliki. 

“Kami ingin betul-betul ada intimate kesepakatan antara para pengecer agar kami paham. Mereka jual jenis produknya apa, modalnya bagaimana,” ujar Fiki Satari melalui siaran digital, Rabu (26/4/23).  

Ia mengatakan permasalahan mengenai UMKM dapat diatasi di antaranya dengan menyiapkan aggregator atau pengepul.

“Jadi kami siapkan. Ada aggregator yang menyiapkan stok produknya. Jadi kami sudah memikirkan sampai sedemikian rupa," ujarnya.

Sistem aggregator binaan UMKM, diakui Fiki Satari sudah mulai gencar dilakukan di Indonesia.

Fiki Satari juga memperlihatkan dirinya menggunakan produk-produk lokal dan mengajak untuk membanggakan produk lokal.

“Kami harus mulai keberpihakan pada produk lokal. Kita harus bangga dan ini yang kami ingin dorong,” ujarnya. (*)

 

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved