Wali Kota Bandung Terjerat OTT

Yana Mulyana Bukan Kader Partai, Gerindra Tak Perlu Memecat

Yana Mulyana tak termasuk sebagai kader partai karena tak pernah mengikuti pendidikan kader di Hambalang, Bogor. 

Penulis: Tiah SM | Editor: Ravianto
TRIBUNNEWS/JEPRIMA
Wali Kota Bandung, Yana Mulyana (kiri) dengan mengenakan rompi tahanan KPK dihadirkan dalam konferensi pers bersama Wakil Ketua KPK, Nurul Ghufron, di Gedung Merah Putih KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Minggu (16/4/2023) dini hari. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan Yana Mulyana dan lima orang lainnya sebagai tersangka dugaan suap. Wakil Ketua KPK, Nurul Ghufron mengatakan, Yana sebelumnya terjaring operasi tangkap tangan (OTT) bersama 8 orang lainnya pada Jumat (14/4/2023). Setelah melakukan pendalaman dan menemukan bukti permulaan yang cukup, KPK menaikkan status perkara dugaan suap ini ke penyidikan dan menetapkan 6 orang tersangka. KPK juga mengamankan barang bukti berupa uang tunai sebesar Rp 924 juta dalam pecahan Rupiah, Dollar Singapura, Ringgit Malaysia, Dollar Amerika Serikat, dan Baht Thailand, serta sepasang sepatu. TRIBUNNEWS/JEPRIMA 

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - KETUA DPC Partai Gerindra Kota Bandung Toni Wijaya menegaskan Wali Kota Bandung, Yana Mulyana, bukanlah kader Partai Gerindra.

Yana, yang terjerat kasus suap pengadaan CCTV untuk proyek Bandung Smart City tak termasuk sebagai kader partai karena tak pernah mengikuti pendidikan kader di Hambalang, Bogor. 

"Yana hanya berstatus anggota biasa dan telah dicabut keanggotaannya akibat kasus korupsi suap yang menjeratnya. Kalau kader, pemecatannya harus melalui mahkamah partai," ujar Toni di kantor DPC Gerindra, Minggu (16/4).

Toni mengatakan, Yana memiliki kartu anggota partai saat hendak melamar menjadi calon Wakil Wali Kota Bandung tahun 2018. 

"Jadi hanya sebagai persyaratan mencalonkan diri sebagai calon wakil wali Kota Bandung. Itu salah satu persyaratan yang dilaksanakan oleh DPC partai Gerindra dengan penjaringannya," katanya.

Toni juga menegaskan, Yana bukanlah Pembina Partai Gerindra karena sejak menjadi Wakil Wali Kota Bandung hingga dilantik menjadi Wali Kota Bandung, tidak terjalin interaksi maupun komunikasi antara Partai Gerindra dengan Yana Mulyana. 

Wali Kota Bandung Yana Mulyana mengenakan baju oranye tahanan KPK setelah tertangkap terkait kasus suap pengadaan barang, Jumat (14/3/2023) malam. Foto diambil Sabtu (15/4/2023) malam saat dihadirkan dalam jumpa pers.
Wali Kota Bandung Yana Mulyana mengenakan baju oranye tahanan KPK setelah tertangkap terkait kasus suap pengadaan barang, Jumat (14/3/2023) malam. Foto diambil Sabtu (15/4/2023) malam saat dihadirkan dalam jumpa pers. (muhamad nandri prilatama/tribun jabar)

"Saya tidak tahu juga (penyebab tidak ada komunikasi). Pesan whatsapp tidak pernah dibalas, nelepon tidak diangkat, bahkan  nemui ke kantornya pun tidak diterima," katanya.

Toni mengaku prihatin dengan peristiwa yang menimpa Yana Mulyana.

Terlebih, Partai Gerindra adalah partai yang berkomitmen mendukung KPK memberantas korupsi ke akar-akarnya.

Baca juga: Yana Mulyana Tidak Dipecat karena Bukan Kader, Kata Ketua Gerindra Kota Bandung

Toni memastikan tertangkapnya Yana Mulyana tidak akan berpengaruh kepada elektabilitas partai.

Penangkapan Yana, ujarnya tak akan berpengaruh pada elektabilitas partai karena masyarakat sudah cerdas.(tiah sm)

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved