Wali Kota Bandung Terjerat OTT

Yana Mulyana Tidak Dipecat karena Bukan Kader, Kata Ketua Gerindra Kota Bandung

Ketua DPC Partai Gerindra Kota Bandung Toni Wijaya menegaskan Wali Kota Bandung Yana Mulyana, bukan kader partai.

Penulis: Tiah SM | Editor: Hermawan Aksan
Tribun Jabar
Ketua DPC Partai Gerindra Kota Bandung Toni Wijaya menegaskan Wali Kota Bandung Yana Mulyana, yang terjaring operasi tangkap tangan (OTT) KPK pada Jumat (14/4/2023), bukan kader partai. 

Laporan Wartawan Tribunjabar.id, Tiah SM

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Ketua DPC Partai Gerindra Kota Bandung Toni Wijaya menegaskan Wali Kota Bandung Yana Mulyana, yang terjaring operasi tangkap tangan (OTT) KPK pada Jumat (14/4/2023), bukan kader partai.

Yana bersama lima orang lainnya ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan suap pengadaan CCTV dan internet.

Menurut Toni, Yana Mulyana bukan kader partai sebab tidak pernah mengikuti pendidikan di Hambalang, Bogor.

"Yana hanya berstatus anggota biasa dan telah dicabut keanggotaan akibat kasus korupsi suap yang menjeratnya. Kalau kader harus melalui mahkamah partai untuk pemecatan, tapi Yana anggota biasa, otomatis dicabut sebagai anggota," ujar Toni di kantor DPC Gerindra, Minggu (16/4/2023).

Menurut Toni, Yana memiliki kartu anggota partai saat hendak melamar menjadi calon wakil wali kota Bandung tahun 2018.

Partai memenuhi persyaratan tersebut dalam proses penjaringan calon mengusung Yana.

"Keterkaitan membuat kartu tanda anggota (KTA) hanya sebagai persyaratan mencalonkan diri sebagai calon wakil wali Kota Bandung."

"Itu salah satu persyaratan yang dilaksanakan oleh DPC partai Gerindra dengan penjaringannya," katanya.

Toni mengatakan setiap orang bisa mendapatkan kartu anggota. Tapi kalau ingin jadi kader harus mengikuti
pendidikan di Hambalang, Bogor.

Toni juga menegaskan Yana bukan pembina partai karena sejak menjadi wakil wali kota Bandung hingga dilantik menjadi wali kota Bandung, tidak terjalin interaksi maupun komunikasi dengan Yana Mulyana.

Padahal, partai Gerindra yang mengusungnya.

"Saya tidak tahu juga (penyebab tidak ada komunikasi), WA tidak pernah membalas, nelepon tidak diangkat bahkan nemui ke kantornya pun tidak diterima," katanya.

Toni mengaku prihatin dengan peristiwa yang menimpa Yana Mulyana.

Partai Gerindra sendiri berkomitmen mendukung KPK memberantas korupsi ke akar-akarnya.

Toni memastikan tertangkapnya Yana Mulyana tidak akan berpengaruh kepada elektabilitas partai karena warga Kota Bandung sudah cerdas.

Yana ditangkap bersama lima orang tersangka lainnya, Kepala Dishub Kota Bandung Dadang Darmawan, Sekretaris Dinas Perhubungan Kota Bandung Khairur Rijal, serta tiga orang lainnya dari swasta yang ditetapkan tersangka sebagai penyuap. (*)

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved