Warga Sukabumi Jadi Korban Dukun

UPDATE Kasus Mbah Slamet Dukun Pengganda Uang Habisi 12 Orang, Ternyata Dia Pintar Bersilat Lidah

Korban Irsad dan Suheri mendapatkan informasi bahwa pelaku bisa menggandakan uang dari seorang bernama Koji.

Editor: Ravianto
Kompas.com/YouTube TribunJateng
Potret megahnya rumah Mbah Slamet alias Tohari, dukun pengganda uang di Banjarnegara, ada ruangan khusus ritual 

TRIBUNJABAR.ID, BANJARNEGARA - Tohari alias Mbah Slamet dukun pengganda uang yang sudah menghabisi 12 nyawa kliennya ternyata bermulut manis.

Mbah Slamet pintar mengelabui para korbannya seperti yang dialami pasangan suami istri asal Lampung, Irsad dan Wahyu Tri Ningsih.

Sampai saat ini, 12 korban Mbah Slamet itu baru 4 yang berhasil diidentifikasi, termasuk Irsad dan Wahyu serta Paryanto warga Sukabumi.

Dua korban lain asal Tasikmalaya belum terungkap identitasnya.

Selain pasangan Irsad dan Wahyu, ada lagi pasangan suami istri dari Lampung yang terkecoh yakni Suheri dan Riani.

Sejumlah modus ini diketahui setelah kepolisian melakukan penelusuran dan meminta keterangan keluarga kedua pasutri warga Kecamatan Negeri Katon, Kabupaten Pesawaran itu.

Konferensi pers kasus pembunuhan yang dilakukan oleh dukun pengganda uang, Tohari alias Mbah Slamet di lokasi kejadian bersama Kapolres Banjarnegara, Kapolres Banjarnegara, AKBP Hendri Yulianto, di Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Banjarnegara, Selasa (4/4/2023).
Konferensi pers kasus pembunuhan yang dilakukan oleh dukun pengganda uang, Tohari alias Mbah Slamet di lokasi kejadian bersama Kapolres Banjarnegara, Kapolres Banjarnegara, AKBP Hendri Yulianto, di Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Banjarnegara, Selasa (4/4/2023). (TRIBUNJATENG/Permata Putra Sejati)

Kepala Bidang Humas Polda Lampung Komisaris Besar (Kombes) Zahwani Pandra Arsyad mengatakan setelah keberangkatan pertama di bulan April 2021, keempat korban kembali ke Lampung.

Korban Irsad dan Suheri mendapatkan informasi bahwa pelaku bisa menggandakan uang dari seorang bernama Koji.

Mereka lalu berangkat ke padepokan pelaku itu," kata Pandra saat dihubungi, Jumat (7/4/2023).

Baca juga: Cerita Pilu Rani yang Kedua Orang Tuanya Jadi Korban Mbah Slamet, Video TikTok Ungkap Misteri

Setelah kembali ke Lampung, Irsad mendapat kabar dari Suheri yang dihubungi pelaku Tohari bahwa penggadaan uang pada April 2021 berhasil.

"Tetapi pelaku mengaku uang hasil penggandaan itu tidak ada karena dirampok," kata Pandra.

"kemampuan" pelaku bukan bohong, para korban kembali berangkat ke Banjarnegara menemui pelaku.

Tetapi begitu tiba di padepokan, pelaku mengaku ritual yang dilakukan sebelumnya salah dan harus menunggu selama 40 hari untuk diulang.

Para korban pun kembali ke Lampung setelah 4 hari tinggal di padepokan itu.

Sekitar awal September 2021, Irsad dan Wahyu Tri Ningsih berangkat kembali ke Banjarnegara setelah sebelumnya ditelepon oleh pelaku untuk menemuinya.

Sumber: Kompas
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved