Bocoran Ridwan Kamil, Ini Waktu Tepat Peresmian Tol Cisumdawu, Potong Waktu Tempuh Bandung-Cirebon

Dengan beroperasinya Tol Cisumdawu secara penuh, maka daya tempuh warga Bandung ke arah Timur seperti Cirebon bisa makin cepat, begitupun sebaliknya

Tribun Jabar/Kiki Andriana
Tol Cisumdawu. Tarif Tol Cisumdawu yang sudah diberlakukan sejak Selasa (28/2/2023) pukul 00.00 WIB dinilai terlalu mahal. 

Laporan Wartawan TribunJabar.id, Muhamad Syarif Abdussalam

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan bahwa Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi sudah memastikan Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu) secara keseluruhan segera beroperasi penuh pada 15 April 2024.

Ridwan Kamil mengatakan, pihaknya juga sudah mendapatkan informasi dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat terkait pengoperasian tol tersebut.

"Laporan dari Kementerian PUPR begitu, alhamdulilah, sehingga kita harapkan sebelum Lebaran sudah bisa memperlancar urusan mudik," katanya di Kantor DPRD Jabar, Kota Bandung, Senin (27/3/2023).

Dengan beroperasinya Tol Cisumdawu secara penuh, maka daya tempuh warga Bandung ke arah Timur seperti Cirebon bisa makin cepat, begitupun arah sebaliknya.

Baca juga: Tiket Galeri Rasulullah Masjid Raya Al Jabbar Digratiskan selama Sebulan, ini Cara Daftarnya

"Dari Bandung ke Cirebon mungkin tidak tiga jam lagi, memotong ke Cisumdawu, Kertajati langsung Cirebon," ujarnya.

Dia berharap, pengumuman dari pemerintah pusat tersebut sesuai dengan jadwal yang diharapkan oleh pihaknya.

Menhub Budi Karya Sumadi mengulas soal Cisumdawu saat memberikan keterangan persnya usai mengikuti Rapat yang dipimpim Presiden Jokowi di Kantor Presiden, Jakarta, Jumat (24/03/2023). Menhub mengatakan jalan Tol Cisumdawu dari Bandung ke Kertajati akan berfungsi tanggal 15 April 2023.

"Tetapi fungsional hampir bisa dipastikan, tentu nanti ada dinamika mundur 1-2 hari itu ada," katanya.

Menhub mengatakan di dalam rapat, Presiden sudah menginstruksikan kepadanya untuk memikirkan bagaimana Kertajati ini bisa efektif dan bisa mengurangi keramaian dari Bandara Soekarno-Hatta.

Diketahui jumlah penerbangan di Soekarno-Hatta itu sudah mendekati sama seperti sebelum Covid-19 kurang lebih 1.100 atau 1.200 pergerakan, tetapi dengan occupancy yang lebih tinggi.

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved