Desainer Muda Bandung Ikut Ramaikan Ajang IHW 2023 Lewat Koleksi Baju Anak ala Jepang

Desainer muda ikut meramaikan gelaran fashion show tahunan Indonesian Hijab Walk (IHW) telah berlangsung di Trans Convention Center Hotel Bandung.

Penulis: Muhamad Nandri Prilatama | Editor: Giri
Tribun Jabar/Muhamad Nandri Prilatama
Koleksi Ribie, desainer 15 tahun asal Bandung di ajang Indonesian Hijab Walk 2023. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Muhamad Nandri Prilatama

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Desainer muda ikut meramaikan gelaran fashion show tahunan Indonesian Hijab Walk (IHW) telah berlangsung di Trans Convention Center Hotel Bandung, Jumat (10/3/2023) sampai Minggu (12/3/2023).

IHW 2023 berjalan lancar dan meriah, terutama di exclusive show hari kedua hadir desainer muda Ribie yang masih berusia 15 tahun.

Ribie dalam ajang IHW 2023 itu memamerkan 10 koleksi baju anak bergaya Jepang bertajuk Ramadan in Osaka.

Koleksi baju ini terinspirasi dari gaya anak-anak di Jepang dalam berbusana.

Ribie pun menjelaskan bahwa koleksi busananya ini menghadirkan sentuhan sederhana namun mewah.

Koleksinya berbahan katun nan nyaman, sehingga cocok untuk kalangan anak-anak.

Selain itu, kata Ribie, tampilannya sangatlah menarik perhatian audiens, karena keunikan karyanya.

"Busana muslim ini memang pas untuk momen Ramadan dan hari raya lantaran tak mengurangi gaya modern urban fashion. Pakaian ini lebih ke smart casual fashion yang dirancang bisa dipakai kapan pun tak hanya Ramadan dan hari raya melainkan momen lainnya masih dapat digunakan dan tak akan ketinggalan zaman," kata gadis belia yang merupakan siswi SMA Pelita Fajar itu, Sabtu (25/3/2023).

Ke depan, Ribie mengaku tengah mempersiapkan diri untuk berangkat ke Paris, Prancis, untuk ikut serta dalam ajang fashion show pada September 2023.

"Mohon doanya dari semua masyarakat supaya tak ada kendala-kendala apapun, acaranya lancar dan sukses hingga bisa kembali ke Tanah Air lagi," katanya.

Founder Perempuan Indonesia Juara, Atalia Praratya Kamil, yang juga merupakan istri Gubernur Jabar pun mendorong para pelaku ekonomi untuk ikut memajukan dan mengembangkan usahanya agar bisa naik kelas.

Saat ini, menurut Atalia, banyak pelaku ekonomi yang tak sekedar berjualan tetapi mulai mencoba untuk mendesainnya sendiri.

"Ternyata 85-90 persen pelaku usaha ekonomi industri ini perempuan. Jadi, perempuan itu tak boleh dipandang sebelah mata. Kami apresiasi perempuan-perempuan juara yang menginspirasi di seluruh Indonesia," katanya.

Atalia juga mengaku fesyen ini masuk dalam tiga besar selain kuliner dan craft.

Apalagi, fesyen muslim Indonesia masuk dalam tiga besar di dunia selain UEA dan Turki.

"Jadi, penting sekali kami mendorong fesyen muslim untuk maju dan berkembang dengan tidak hanya memberikan pembinaan tetapi memberikan ruang kepada mereka untuk menunjukkan hasil karya kreatif dan promosi lewat ekshibisi atau bazar produk muslim," katanya. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved