Peringatan Bandung Lautan Api

Besok Tepat 77 Tahun Bandung Lautan Api, Begini Sejarahnya, Pengorbanan Rakyat demi Kemerdekaan

Peristiwa Bandung Lautan Api bermula dari datangnya tentara Sekutu yang dibonceng tentara NICA Belanda ke Bandung, Jawa Barat, 12 Oktober 1945.

Editor: Hermawan Aksan
tribun jabar/gani kurniawan
Monumen Bandung Lautan Api di Kota Bandung. Besok, Jumat, 24 Maret 2023, tepat 77 tahun yang lalu, api berkobar di seluruh Bandung. 

Pada awal tahun 1946, pertempuran berkobar semakin sporadis.

Kemarahan rakyat kian memuncak sehingga Tentara Republik Indonesia (TRI), TNI saat itu, menjalankan operasi pembumihangusan Bandung.

Bandung Lautan Api

Operasi pembumihangusan Bandung diputuskan setelah melalui pembahasan yang panjang.

Seperti dilansir dari laman resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Sekutu yang semakin terdesak oleh perlawanan rakyat mencoba mendekati petinggi pemerintahan RI.

Pada 23 Maret 1946, mereka mengultimatum Perdana Menteri Syahrir agar selambat-lambatnya pukul 24.00 WIB tanggal 24 Maret 1946 pasukan Indonesia meninggalkan Bandung Selatan sejauh 10-11 kilometer dari pusat kota.

Pemerintah RI menolak ultimatum tersebut. Mustahil memindahkan ribuan pasukan dalam waktu singkat.

Perwakilan aparat Tanah Air sempat melakukan negosiasi dengan Sekutu agar batas ultimatum ditunda, tapi Sekutu menolak.

Akhirnya, melalui musyawarah Madjelis Persatoean Perdjoangan Priangan (MP3), TRI, aparat pemerintahan, dan para pemimpin laskar perjuangan sepakat untuk membumihanguskan Bandung sebelum meninggalkan kota tersebut.

Benar saja, 24 Maret 1946 pukul 21.00 WIB, operasi dimulai. Gedung pertama yang diledakkan ialah Bank Rakyat.

Disusul dengan pembakaran sejumlah wilayah seperti Banceuy, Cicadas, Braga, dan Tegalega. Anggota TRI juga membakar asrama-asrama mereka.

Pembakaran itu digerakkan oleh 200.000 penduduk dalam waktu 7 jam.

Setelahnya, mereka beramai-ramai meninggalkan Bandung yang memerah dilalap api.

Bandung pun luluh lantak bersisa puing dan abu.

Akibatnya, Kota Kembang tak bisa dipakai oleh Sekutu sebagai markas militer.

Pertempuran, pengosongan, dan pembumihangusan Bandung menjadi sejarah besar.

Penduduk Bandung terpaksa meninggalkan rumah, harta, dan tempat mereka bernaung demi mempertahankan kemerdekaan Tanah Air. (*)

Sumber: Kompas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved