Hadapi Ramadhan dan Idul Fitri, Bank Indonesia Lakukan Langkah Startegis Pengendalian Inflasi
Bank Indonesia melakukan langkah startegis pengendalian inflasi dalam menghadapi Ramadhan dan Idul Fitri
Penulis: Putri Puspita Nilawati | Editor: Siti Fatimah
TRIBUNJABAR. ID, BANDUNG - Momentum Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) berpotensi mendorong peningkatan mobilitas masyarakat dan lonjakan permintaan terutama komoditas yang selalu mengalami inflasi di periode Ramadan dan Idul Fitri.
Untuk memperkuat sinergi- kolaborasi dalam menjaga stabilitas laju inflasi dan mendukung percepatan digitalisasi ekonomi, Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) dan Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TPPD) se-Jawa Barat menggelar High Level Meeting.
Bank Indonesia pun melakukan strategi pengendalian menghadapi HBKN Ramadan dan Idul Fitri 1444 H.
Baca juga: Cegah Laju Inflasi Sebelum Ramadan, Polres Karawang Gelar Pasar Murah, Ada Gula hingga Minyak Goreng
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Barat, Erwin Gunawan Hutapea mengatakan, inflasi menjelang HBKN Ramadan dan Idul Fitri didominasi oleh sejumlah komoditas pangan strategi seperti hortikultura, beras dan telur.
Hal ini kata Erwin diakibatkan oleh kenaikan permintaan masyarakat khususnya terhadap bahan pangan.
"Beberapa komoditas yang perlu diwaspadai diantaranya nasi dengan lauk, angkutan antar kota, minyak goreng, cabai rawit dan merah, bawang merah, daging ayam dan telur ayam ras, serta daging sapi," kata Erwin di Mason Pine Hotel, Kamis (16/3/2023).
Selain tingginya lonjakan permintaan menjelang HBKN, Erwin menjelaskan tantangan produksi dan faktor gejolak harga ini bersumber dari cuaca atau iklim yang tidak menentu.
"Tingginya biaya pupuk turut menjadi isu dan menambah tekanan biaya produksi yang juga tertransmisikan ke harga jual kepada masyarakat," kata Erwin.
Baca juga: Jaga Inflasi di Tengah Gejolak Harga Beras, Pemkot Cirebon Terapkan Sejumlah Strategi Ini
Salah satu dukungan Bank Indonesia untuk mengendalikan inflasi diantaranya adalah fasilitasi biaya angkut komoditas pangan dan penyelenggaraan kegiatan operasi pasar yang telah dan akan dilakukan lebih luas lagi di beberapa Kab/Kota di Jawa Barat.
Selain itu, kata Erwin Bank Indonesia Jawa Barat terus mendorong peningkatan produksi pangan lokal melalui dukungan sarana prasarana digitalisasi pertanian, implementasi teknologi pertanian IP400, hingga program urban farming seperti diantaranya Green House dan Organic Tower Garden.
Berbagai langkah penguatan pasokan tersebut, turut didukung dengan komunikasi kebijakan untuk menjaga demand masyarakat tetap terkendali, disertai dengan upaya membentuk perilaku berdagang bijak di kalangan pedagang.
GIIAS Bandung 2025 Diserbu Hampir 25 Ribu Pengunjung |
![]() |
---|
Bupati Sumedang Dukung Penuh Rereongan Sapoe Sarebu yang Digagas KDM |
![]() |
---|
Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir Minta Dapur MBG Pakai Produk Pangan Lokal |
![]() |
---|
SCG Raih Dua Penghargaan Bergengsi di Ajang IGSCA 2025, Tegaskan Komitmen pada Inovasi & Prinsip ESG |
![]() |
---|
Bupati Sumedang Kumpulkan Semua Pihak Terkait MBG: SOP Harus Dijalankan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.