Tak Berdaya Disikat Tol Getaci, Guru dan Ratusan Siswa di Garut Waswas Sekolahnya Mendadak Dibongkar

Ratusan siswa SMA Negeri 8 Desa Pesanggrahan, Kecamatan Cilawu, Kabupaten Garut, terpaksa belajar dalam suasana yang penuh kekhawatiran.

Penulis: Sidqi Al Ghifari | Editor: Hermawan Aksan
Tribun Jabar/ Sidqi Al Ghifari
Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 8 Garut yang beralamat di Jalan Garut-Tasik via Kecamatan Cilawu, Kabupaten Garut, Jawa Barat masuk dalam rencana pembebasan dalam pembangunan Jalan Tol Jalan Tol Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap (Getaci). 

"Khawatirnya orang tua siswa  tidak mau menyekolahkan anaknya ke sini karena tidak tahu ke mana nantinya sekolah mereka akan dipindah."

"Mereka takut, misalnya, anaknya baru kelas dua, tiba-tiba sekolahnya harus pindah ke tempat jauh," ujar Jujun.

Padahal, sesuai sistem zonasi pada masa penerimaan peserta didik baru, mereka yang tinggal paling dekat dengan sekolah adalah mereka yang mendapat prioritas untuk masuk ke sekolah tersebut.

Jika sekolahnya tiba-tiba dipindah ke tempat yang jauh, jelas sistem zonasi tersebut menjadi sia-sia.

Saat ini, kata Junun, ada 860 orang yang sedang mengenyam pendidikan di sekolah yang didirikan tahun 1990 itu.

Jika boleh memilih, kata Jujun, mereka tentu jauh lebih menginginkan SMAN 8 Cilawu ini batal masuk dalam rencana pembebasan lahan Tol Getaci.

Namun, jika tetap masuk dalam rencana pembangunan, ia menginginkan adanya kepastian dengan syarat tempat relokasi yang baru nantinya tetap berada di kawasan strategis, tidak terlalu jauh dari lokasi semula, dan memiliki lahan yang luas.

"Dalam arti mudah dijangkau oleh angkutan umum. Kalau misalnya ditempatkan di tempat lain yang terlalu ke dalam, ini tidak mudah bagi siswa dan guru," ucapnya.

Siti Syamsiah (45), orang tua siswa SMAN 8 Garut, berharap andaipun bangunan SMAN 8 Cilawu harus dipindah, pindahnya tak jauh, melainkan tetap berada di jalur Jalan Raya Cilawu.

Hal itu, ujar Siti, untuk memudahkan siswa-siswi yang berangkat ke sekolah dengan menggunakan angkutan umum.

"Anak saya saat ini baru kelas 10, biasa pakai angkot. Kalau pindahnya jauh kasihan juga."

"Harapannya sih tetap di tempat itu saja, jangan pindah," ujarnya.

Tol Getaci disebut sebagai jalan tol yang paling panjang di Indonesia.

Rencananya, ton ini akan membentang sepanjang 206,65 kilometer melintasi wilayah Provinsi Jawa Barat (169,09 kilometer) dan wilayah Provinsi Jawa Tengah (37,56 kilometer).

Detail rutenya dari Gedebage, Kota Bandung, melalui Kabupaten Bandung, lalu Kabupaten Garut, Kabupaten Tasikmalaya, Kota Tasikmalaya, Kabupaten Ciamis, Kota Banjar, Kabupaten Pangandaran, dan berakhir di Cilacap.

Pembangunan tol Getaci diyakini akan mendongkrak potensi wisata dan ekonomi Jawa Barat, terutama bagian selatan. (*)

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved