Pilu Peternak di Cimahi, 172 Ekor Unggas Positif Flu Burung, 49 Ekor di antaranya Mati Mendadak

Adanya ratusan unggas yang positif Flu Burung itu bermula dari temuan 49 ekor unggas mati mendadak pada kurun waktu 16 Februari hingga 21 Februari 202

Istimewa/ Dispangtan Cimahi
Petugas saat melakukan desinfeksi kandang unggas setelah ditemukan 49 unggas mati akibat Flu Burung. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludin

TRIBUNJABAR.ID, CIMAHI - Sebanyak 172 ekor unggas milik tiga orang peternak di Kampung Kebon Manggu, RT 5/4, Kelurahan Padasuka, Kecamatan Cimahi Tengah, Kota Cimahi, terkonfirmasi positif Flu Burung atau Avian Influenza (AI).

Berdasarkan data dari Dinas Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Cimahi, dari total 172 ekor unggas seperti ayam, entok, dan kalkun itu, 49 ekor di antaranya mati mendadak, 40 sakit, dan 83 ekor tidak bergejala.

Kepala Dispangtan Kota Cimahi, Tita Maryam mengatakan, adanya ratusan unggas yang positif Flu Burung itu bermula dari temuan 49 ekor unggas mati mendadak pada kurun waktu 16 Februari hingga 21 Februari 2023 lalu.

"Hasil uji sampel, 172 unggas itu menunjukan positif AI yang merupakan penyakit viral akut pada unggas karena terserang virus influenza type A subtipe H5 dan H7 atau Flu Burung," ujarnya saat dihubungi, Kamis (2/3/2023).

Baca juga: Dalam Satu Pekan, 49 Unggas di Cimahi Mati Mendadak akibat Terserang Flu Burung

Menurutnya, ratusan unggas yang positif Flu Burung itu diduga terpapar dari adanya kontak antar unggas yang berada dalam satu kandang atau area yang berdekatan.

"Harusnya sih satu kandang itu dimusnahkan, tapi kan tidak ada penggantian. Jadi karena tidak menyebar kemana-mana, maka kita lakukan bio security saja," kata Tita.

Sementara untuk mencegah semakin banyaknya unggas yang terserang Flu Burung, pihaknya telah melakukan langkah-langkah seperti menyemprot cairan disinfektan ke kandang-kandang unggas dan area hewan ternak.

Ia mengatakan, langkah tersebut perlu dilakukan karena semua jenis unggas dapat terserang virus influenza A, tetapi wabah AI tersebut sering menyerang unggas jenis ayam dan kalkun.

"Penyakit ini bersifat zoonosis dan angka kematian sangat tinggi karena dapat mencapai 100 persen. Tapi kami sudah melakukan disinfeksi lingkungan bersama dengan Dinas Kesehatan dan Kelurahan Padasuka," ucap Tita.

Selain melakukan didesinfeksi, kata dia, pemilik hewan juga diberikan cairan disinfektan untuk melakukan disinfeksi secara mandiri oleh pemilik hewan sendiri.

Baca juga: Cerita Horor Peternak di Cimahi, Potong Ayam Dua Ekor, Lainnya Mati Terkena Flu Burung

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved