Dalam Satu Pekan, 49 Unggas di Cimahi Mati Mendadak akibat Terserang Flu Burung
Kematian puluhan unggas jenis ayam, entog, dan kalkun tersebut terjadi secara bertahap dalam kurun waktu selama sepekan sejak 16 - 21 Februari 2023
Penulis: Hilman Kamaludin | Editor: Seli Andina Miranti
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludin
TRIBUNJABAR.ID, CIMAHI - Puluhan unggas milik tiga orang peternak di Kampung Kebon Manggu, RT 05/04, Kelurahan Padasuka, Kecamatan Cimahi Tengah, Kota Cimahi mati mendadak akibat terserang Flu Burung atau H5N1.
Kematian puluhan unggas jenis ayam, entog, dan kalkun tersebut terjadi secara bertahap dalam kurun waktu selama sepekan sejak 16 hingga 21 Februari 2023 lalu.
Kepala Bidang Pertanian Dinas Pangan dan Pertanian Kota Cimahi, Mita Mustikasari, mengatakan, berdasarkan laporan yang diterima, total ada 49 unggas yang mati mendadak akibat terserang Flu Burung tersebut.
"Betul, terjadi kematian unggas secara mendadak dalam jumlah banyak. Berdasarkan laporan dalam satu minggu terjadi kematian sekitar 49 unggas," ujarnya saat ditemui di Perkantoran Pemkot Cimahi, Rabu (1/3/2023).
Ia mengatakan, penyebabnya munculnya flu burung itu diduga karena faktor cuaca, karena berdasarkan hasil keterangan yang didapat para peternak tidak ada yang mendatangkan unggas dari luar Kota Cimahi.
Baca juga: Belum Ditemukan Varian 2.3.4.4b di Jabar, Pemprov Lakukan Tujuh Langkah Pencegahan Flu Burung
"Kemungkinan besar dipengaruhi oleh kondisi cuaca yang tidak menentu. Sekarang kan kadang hujan, kadang panas, jadi itu memicu terjadinya penyakit flu burung," kata Mita.
Setelah puluhan unggas tersebut mati, pihaknya sudah menerjunkan tim ke lapangan dengan mengambil sampel unggas yang mati mendadak untuk dilakukan pengujian di Balai Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner (BKHKMV).
"Sampel unggas diambil untuk dilakukan pengujian di BKHKMV Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Provinsi Jawa Barat. Beberapa hari kemudian, hasilnya memang positif virus Alvian Influenza (AI), berarti terjadi penyakit flu burung," ucapnya.
Setelah itu, pihaknya melakukan tindakan penguburan unggas yang mati dan pembersihan atau desinfeksi lingkungan bersama dengan Dinas Kesehatan Kota Cimahi dan pihak dari Kelurahan Padasuka.
"Pemilik hewan juga sudah diberikan desinfektan untuk pelaksanaan desinfeksi mandiri, kalau sekarang kita sedang membuat surat edaran terkait kewaspadaan flu burung ini," katanya.
Sementara Somantri (63) salah seorang peternak di Kampung Kebon Manggu mengatakan, akibat terserang Flu Burung tersebut, ayam miliknya mati mendadak seperti diracun, padahal sebelumnya tidak pernah sakit.
"Ayam saya awalnya ada sekitar 21 ekor yang mati secara mendadak, terus ada 14 ekor lagi, sekarang semuanya sudah dikubur," ucap Somantri.
Sebelum puluhan ayamnya mati, dia sempat memotong beberapa ekor untuk dikonsumsi, tetapi pada sore harinya tiba-tiba sisa ayam yang ada di kandang mati mendadak.
Gudang DPKP Cimahi Ikut Terbakar, Wali Kota Cimahi Ungkap Kondisi Logistik dan Arsip |
![]() |
---|
Kala Wali Kota hingga Kapolres Cimahi Duduk di Tanah Bersama Demonstran |
![]() |
---|
Mahasiswa Geruduk DPRD Cimahi, Tuntut Pencabutan Tunjangan DPR hingga Perbaikan di Tubuh Polri |
![]() |
---|
Detik-detik Pemakaman Acil Bimbo di Cimahi, Ratusan Orang Ikut Langsung Mendoakan |
![]() |
---|
Langit-langit Rumah Roboh Timpa Dua Bocah 6 dan 2 Tahun di Cimahi, Begini Nasib Keduanya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.