Wabah Difteri Menyerang Garut, Tiga Orang Anak Jalani Isolasi di RSUD dr Slamet, KLB Hingga Oktober
Tiga orang anak menjalani isolasi mandiri dan perawatan di RSUD dr Slamet Garut lantaran terjangkit penyakit difteri.
Penulis: Sidqi Al Ghifari | Editor: Darajat Arianto
Laporan Kontributor Tribunjabar.id Garut, Sidqi Al Ghifari
TRIBUNJABAR.ID, GARUT - Tiga orang anak menjalani isolasi mandiri dan perawatan di RSUD dr Slamet Garut lantaran terjangkit penyakit difteri.
Saat ini kasus penyebaran difteri di Garut khususnya di wilayah Desa Sukahurip, Kecamatan Pangatikan, Kabupaten Garut, Jawa Barat sudah dalam status kejadian luar biasa (KLB).
Wakil Direktur Pelayanan RSUD dr Slamet Garut, M Willy Indrawilis mengatakan saat ini kondisi ketiga anak yang dirawat tersebut sudah mulai membaik.
"Kami sudah melakukan pengobatan anti difteri, kondisi mereka yang dirawat Alhamdulillah ada perbaikan," ujarnya saat dihubungi, Selasa (21/2/2023).
Ia menuturkan ketiga anak tersebut sudah menjalani perawatan di RSUD dr Slamet Garut sejak hari Sabtu pekan lalu.
Baca juga: KLB Difteri di Garut, Pemkab Siapkan Vaksinasi Massal di Desa Sukahurip
Mereka diketahui mengalami gejala pembengkakan di leher, juga ditemukan selaput putih di tenggorokan.
"Kami menyiapkan tempat untuk isolasi pasien. Kami siagakan 7 ruangan dengan 14 bed. Namun yang dipakai baru tiga," ungkapnya.
Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Garut, dr Leli Yuliani mengatakan status KLB difteri di Garut akan berlangsung hingga bulan Oktober.

Dalam kurun waktu tersebut, pihaknya akan melakukan langkah-langkah preventif salah satunya imunisasi.
"Sampai Oktober, kan kita nanti akan melakukan ORI (Outbreak Response Immunization) 3 kali dengan jarak nol bulan, tiga bulan dan enam bulan," ujarnya saat dihubungi.
Sebelumnya, Dinkes Garut melaporkan, ada tujuh orang yang meninggal dunia diduga akibat terinfeksi penyakit difteri di Desa Sukahurip, Kecamatan Pangatikan, Kabupaten Garut. Jawa Barat.
Baca juga: Penyakit Difteri Serang Garut, 4 Pekan Terakhir Sudah 7 Meninggal Diduga Akibat Difteri, 2 Dirawat
Dari hasil penelusuran mereka mengalami gejala seperti demam, susah menelan, dan pembengkakan leher.
Di Desa Sukahurip juga terdapat 27 orang yang bergejala dan 72 orang telah kontak erat dengan para penderita, mayoritas anak-anak. (*)
Silakan baca berita Tribunjabar.id terbaru lainnya, klik GoogleNews
Divonis 5 Tahun, Dokter Kandungan Cabul Garut Tulis Surat Cinta: Tunggu Saya Pulang |
![]() |
---|
BREAKING NEWS: Tok! Dokter Kandungan Cabul di Garut yang Viral Kini Divonis 5 Tahun Penjara |
![]() |
---|
Keracunan MBG di Garut Terulang Lagi, Praktis Hukum: Orangtua Bisa Menggugat |
![]() |
---|
Garut Gempar Lagi, Korban Keracunan MBG Melonjak Jadi 55 Pelajar, Diduga gara-gara Susu Cokelat |
![]() |
---|
Keracunan MBG Kembali Gegerkan Garut: 30 Pelajar di Kadungora Dilarikan ke Puskesmas |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.