Penyakit Difteri Serang Garut, 4 Pekan Terakhir Sudah 7 Meninggal Diduga Akibat Difteri, 2 Dirawat

Sejumlah orang menurutnya mengalami gejala seperti demam, susah menelan, dan pembengkakan leher.

|
Penulis: Sidqi Al Ghifari | Editor: Ravianto
sidqi al ghifari/tribun jabar
Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Garut, Dr Leli Yuliani. 7 warga Garut diduga meninggal karena terkena penyakit Difteri 

TRIBUNJABAR.ID, GARUT - Tujuh warga Garut diketahui meninggal dunia diduga terinfeksi penyakit Difteri.

Mereka merupakan warga Desa Sukahurip, Kecamatan Pangatikan, Kabupaten Garut, Jawa Barat.

Hal tersebut diungkapkan oleh Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Garut, Dr Leli Yuliani.

Ia menuturkan saat ini baru ada dua orang yang dinyatakan positif Difteri, sementara ketujuh orang yang meninggal tersebut saat ini baru dugaan karena pihaknya belum mengambil sampel.

"Berdasarkan informasi memang ada yang meninggal dunia tujuh orang, mayoritas anak. Namun kami belum ambil sampelnya, jadi tidak diketahui meninggal karena difteri atau penyakit lainnya," ujarnya saat dihubungi, Senin (20/2/2023).

Leli menyebut, setelah dilakukan penelusuran,  kasus tersebut pertama ditemukan dalam empat pekan terakhir, khususnya di Desa Sukahurip.

Sejumlah orang menurutnya mengalami gejala seperti demam, susah menelan dan pembengkakan leher.

"Dua orang positif dirawat di rumah, karena menolak dirawat di rumah sakit, kami sudah berikan obat dan kondisinya membaik," ungkapnya.

Dr Leli menjelaskan, saat ini ada tiga orang yang sedang dirawat di rumah sakit akibat terinfeksi penyakit difteri.

Sementara itu, di Desa Sukahurip terdapat 27 orang yang bergejala dan 72 orang telah kontak erat dengan para penderita, mayoritas anak-anak.

"Kalau lihat dari penyebarannya itu kan dari virus, yang notabene ada di mana-mana. Setelah kami telusuri, riwayat imunisasi di sana kurang baik," ucapnya.

Wakil Bupati Garut Dr Helmi Budiman mengatakan, saat ini petugas dari Dinas Kesehatan Kabupaten Garut sudah terjun ke lapangan untuk melakukan upaya  pencegahan penyebaran penyakit tersebut.

Ia mengimbau kepada seluruh masyarakat khususnya warga Desa Sukahurip agar menjaga protokol kesehatan, seperti memakai masker untuk mencegah penularan.

"Kalau menemukan gejala-gejala difteri segera laporkan ke petugas. Kami sudah membuka posko di puskesmas terdekat, kita juga akan melakukan tes sweb di Desa Sukahurip yang ada gejala-gejala," ujarnya.

Helmi menjelaskan, pihaknya tengah mempersiapkan untuk melakukan imunisasi massal di Desa Sukahurip, sebagai langkah pencegahan penyebaran penyakit yang berasal dari bakteri Corynebacterium diphtheria itu.

"Bagi mereka yang kontak erat, kami akan lakukan pengobatan profilaksis, atau melakukan penanganan sebelum bertambah parah," ungkapnya.(Laporan Kontributor Tribunjabar.id Garut, Sidqi Al Ghifari)

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved