Guru SLB Negeri A Pajajaran Keukeuh Ingin Risma Penuhi Janji Hibahkan Lahan Kemensos
Kepala Sekolah SLB Negeri A Pajajaran, Gungun Guntara mengaku sudah lama memperjuangkan agar lahan sekolah tersebut dihibahkan Kementerian Sosial.
Penulis: Nazmi Abdurrahman | Editor: Januar Pribadi Hamel
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Nazmi Abdurahman.
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Kepala Sekolah SLB Negeri A Pajajaran, Gungun Guntara mengaku sudah lama memperjuangkan agar lahan sekolah tersebut dihibahkan Kementerian Sosial.
Gungun dan staf guru SLB Negeri A Pajajaran pun langsung menagih janji, saat Menteri Sosial Tri Rismaharini berkunjung ke Balai Wiyata Guna, Selasa (21/2/2023).
Para pengajar itu menagih janji Menteri Sosial yang akan menghibahkan lahan seluas 1.600 meter persegi di kawasan Balai Wiyata Guna.
Baca juga: 15 Tahun Terbaring, Remaja Disabilitas di Sukabumi Kini Ditangani Kemensos Untuk Berobat le RSHS
"Kami di SLB Pajajaran perjuangan sudah lama, masalah lahan yang masih ngambang dalam arti begini, kami tuntut janji Bu Risma akan menghibahkan seluas kurang lebih 1.600 meter persegi di sini," ujar Gungun Guntara.
Gungun pun mengaku tidak tahu, apa alasan rencana hibah dari Kementerian Sosial itu batal dilakukan. Saat ini, kata dia, dampak dari ketidakpastian itu bangunan sekolah mengalami kerusakan.
"Harapan saya bisa tereliasasi (rehab sekolah) harus sesuai dengan standar pelayanan minimal. Standar pelayanan jauh dari layak," katanya.
Salah seorang guru SLB, Tri menambahkan, saat ini terdapat 17 kelas untuk seluruh jenjang mulai dari SD hingga SMA dan tidak memiliki ruang pertemuan atau ruang olahraga.
"Ruang pertemuan, olahraga gak punya," katanya.
Risma mengaku, saat itu sempat disetujui terkait hibah untuk kepentingan pendidikan. Namun, kata dia, selain pendidikan ternyata anak-anak penyandang disabilitas di Balai Wiyata Guna juga memerlukan pekerjaan.
"Jadi, awalnya hibah saya setuju karena ini untuk pendidikan, tetapi anak-anak disabilitas di sini butuh pekerjaan. Akhirnya kami buatkan kafe untuk mereka dilatih barista," ujar Risma.
Menurutnya, Balai Wiyata Guna memiliki banyak fungsi untuk menunjang kebutuhan anak-anak penyandang disabilitas. Ketika dihibahkan, Risma khawatir dapat menutup kegiatan usaha anak-anak.
"Makanya kalau itu saya hibahkan anak-anak untuk usaha akan tutup, makanya biar saja mereka gabung. Ini sekolah akan kami perbaiki. Sudah sekarang saya perintahkan perbaikan dan penambahan ruang kelas," katanya. (*)
Artikel TribunJabar.id lainnya bisa disimak di GoogleNews.
Ini Dia Penampakan Seragam untuk Sekolah Rakyat, Ada Tanda Pangkat dan Baret |
![]() |
---|
Kakak Hary Tanoe dan Staf Ahli Menteri Sosial Tersangka Korupsi Bansos Beras, Rugikan Negara Rp200 M |
![]() |
---|
Kakak Hary Tanoesoedibjo dan Staf Ahli Mensos Jadi Tersangka Korupsi Bansos, Dicekal ke Luar Negeri |
![]() |
---|
Penerima Bansos Diperbarui Tiap 3 Bulan via DTSEN, Ini Cara Cek Statusnya Lewat HP |
![]() |
---|
Mensos Soroti Kebersihan Toilet Sekolah Rakyat di Cirebon, Kepsek Sebut karena Kebiasaan Siswa |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.