Hari Valentine

Apa Hukum Merayakan Hari Valentine dalam Islam? Buya Yahya Beri Peringatan soal Budaya dan Kekafiran

Merayakan Hari Valentine tersebut kerap kali menjadi perdebatan khususnya bagi kalangan umat muslim, berikut penjelasannya, Buya Yahya beri peringatan

Penulis: Hilda Rubiah | Editor: Hilda Rubiah
Surya
Hukum merayakan Hari Valentine dalam Islam 

Demikian, Buya Yahya mengingatkan agar umat Muslim beriman berhati-hati dan menghindari Hari Valentine agar tak terjerumus pada kekafiran.

Kendati begitu, Buya Yahya mengatakan orang-orang yang ikut-ikutan merayakan Hari Valentine bukan berarti langsung kafir.

Namun, menurutnya boleh jadi mendekat kepada kekafiran karena terbawa arus.

“Mengagungkan syiarnya orang kafir, perlahan menggeser nilai-nilai keimanan dan keislaman, dan bisa saja tiba-tiba futur bahkan tidak beriman," ujarnya.

Menurut Buya Yahya, apabila umat Islam menyadari keimanan penting dan kekafiran mengerikan, maka akan menjauhi perayaan Hari Valentine tersebut.

Simak video selengkapnya

Asal Usul Hari Valentine

Dilansir dari history.com, asal usul Hari Valentine bermula dari budaya bangsa Romawi.

Valentine merupakan nama seorang pemimpin agama Katolik yang meninggal pada 14 Februari tahun 270 Masehi.

Pada masa pemerintahan Kaisar Claudius II, semua lelaki lajang harus menjadi prajurit.

Tak hanya itu, para lelaki harus bersedia meninggalkan istri, keluarga, dan kekasihnya.

Kaisar Claudius II melarang adanya pernikahan untuk para lelaki yang masih berusia muda.
 
Banyak rakyat tidak setuju dengan kebijakan ini, karena mereka merasa sangat susah bila harus meninggalkan orang yang dikasihi.

Kemudian Valentine menyadari adanya ketidakadilan akan keputusan dari Kaisar Claudius II tersebut.
 
Valentine pun akhirnya berinisiatif menikahkan pasangan-pasangan yang sedang jatuh cinta.

Kemudian Valentine tidak mempedulikan aturan dari Claudius dan dia nekat menikahkan sepasang kekasih.
 
Demikian, setelah diketahui secara seksama, Valentine berasal dari budaya paganis (penyembah berhala) kaum Romawi.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved